TERASJATENG.COM | Brebes – Rumah baca “Dikata” atau yang biasa dikenal dengan sebutan RuBa, merupakan implementasi program pendidikan non-formal yang dirintis oleh Dikata (Digital platform) dengan fokus utama pada pengembangan serta pelestarian budaya literasi dan kepenulisan.
Rumah baca tersebut, pertama kali dirintis pada tanggal 8 November 2020 oleh Dikata, digerakkan melalui kolaborasi para pemuda potensial yang bukan hanya berasal dari Kabupaten Brebes saja, melainkan dari beberapa daerah di Indonesia.
Melihat berbagai macam permasalahan kompleks yang hadir di tengah masyarakat, terkhususnya terkait keberlangsungan budaya literasi yang agaknya semakin terkikis, membuat para pemuda tersebut memiliki inisiasi untuk dapat bergerak memberikan solusi lewat berbagai macam aksi nyata.
Salah satunya adalah lewat realisasi program Kelas Belajar Rutinan, yang setiap minggunya selalu diadakan di Rumah Baca Dikata. Program positif tersebut, terbuka untuk semua kalangan, terkhususnya bagi anak-anak usia dini dan para pelajar.
Berbagai macam kegiatan edukatif pun diajarkan oleh kakak-kakak relawan Rumah Baca Dikata, seperti: Belajar membaca, menulis, mengeja, membuat karya (kerajinan, cerita pendek, puisi), membaca puisi, mengaji rutinan, hingga berbagai games edukatif pun dikenalkan disini. Tentunya, tanpa dipungut biaya sedikit pun alias gratis.
“Siapa yang punya kemauan untuk belajar, dan siapa yang ingin mencoba bergerak berkontribusi menebar kebaikan bersama kami. Dikata lewat program rumah bacanya akan selalu membuka lebar-lebar peluang tersebut, asal itu impactnya positif untuk diri kita pribadi dan pastinya untuk lingkungan sekitar.” Jelas Dhia Imara selaku Founder dan CEO dari Dikata.
Semenjak dirintis hingga saat ini, banyak pula masyarakat yang telah menyampaikan berbagai macam keluh kesahnya, terkhususnya terkait bimbingan pendidikan bagi anak-anak mereka kepada tim relawan rumah baca.
“Harapannya kedepan, kami bisa selalu konsisten dan menjaga kepercayaan masyarakat, bukan hanya menjadi wadah untuk belajar, namun dapat pula memberikan dampak yang positif dan bersifat sustainable di masyarakat,” tegas Dhia Imara.
(TJ/Rls)
Apa pendapatmu tentang ini :)