Oleh : Satira Zain, S.Gz
TERASJATENG.COM | Halo sahabat teras, kali ini ada ulasan menarik soal makanan seimbang atau gizi seimbang yang pas banget kita baca untuk menjaga kesehatan kita yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini.
Bicara soal Diet pastinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, apalagi banyak muda-mudi yang ingin membentuk tubuh yang ideal, selain itu untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan juga kuat, tidak lepas dari konsep gizi seimbang loh. Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip bukan terfokus pada besarnya jumlah yang dikonsumsi namun lebih pada nilai nutrisi yang di konsumsi, keanekaragaman atau variasi yang terbebas dari bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta di pertimbangkan pula aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
Puasa dibulan ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim di seluruh dunia. Selama satu bulan penuh setiap muslim menjalankan puasa, secara langsung akan merubah kebiasaan dan pola makan dan sangat berpengaruh terhadap perubahan metabolisme tubuh. Puasa dalam Islam tidak bertentangan dengan konsep diet secara umum, karena bukan merupakan puasa total (bandingkan dengan puasa ngebleng, tanpa buka dan sahur) dan juga bukan diet yang merestriksi nutrien tertentu saja. Mengutip penelitian (Moghadam,2021; Abunada, 2020) dr. Adam menjelaskan kalau imunitas tubuh justru berpotensi lebih optimal saat melakukan puasa ramadhan. Anjuran segera berbuka dan anjuran mengakhirkan makan sahur adalah pendukung kebaikan metode diet selama puasa Ramadhan, kewajiban puasa dikecualikan bagi mereka yang sakit atau berpotensi menimbulkan masalah bila dilaksanakan (anak-anak, udzur usia, musafir, pekerja berat). Disunnahkan memperbanyak puasa di bulan sya’ban dari sisi yang sama dapat diambil hikmahnya sebagai suatu latihan atau pemanasan sebelum puasa Ramadhan.
Pengaturan pola makan saat berbuka dan sahur diperlukan karena tubuh memerlukan waktu 3-5 hari untuk beradaptasi dengan pengosongan lambung yang cukup panjang selama 13 jam, untuk beraktivitas tubuh akan memanfaatkan cadangan energi yang ada berupa glikogen yang tersimpan di otot dan hati serta lemak dibawah kulit. Selama berpuasa asupan zat gizi akan berkurang sebanyak 20-30 %. Saat ini puasa dalam dunia kedokteran seringkali dijadikan terapi pendukung (fasting therapy) untuk mengobati penyakit degeneratif dan penurunan berat badan. Pola makan harus memenuhi kebutuhan energi harian sekitar 25-30 kkal dikalikan dengan berat badan normal.
Gizi seimbang saat menjalankan puasa dimulai saat sahur. Pada saat sahur tidak disarankan mengkonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan untuk dipakai sebagai cadangan makan karena konsumsi makanan yang berlebihan akan memperburuk kondisi tubuh selama menjalankan puasa karena akan timbul keluhan, kembung dan lain sebagainya. Sebaiknya sahur dilakukan menjelang imsak dengan mengkonsumsi sumber karbohidrat kompleks (nasi, jagung, umbi), sumber protein dipilih yang memiliki nilai biologis tinggi seperti (ikan, telur, ayam, daging) dan protein nabati (tahu, tempe dan kacang kacangan) hindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol contohnya gorengan, jeroan dan makanan yang mengandung gula tinggi (soft drink, minuman dan makanan yang terlalu manis dan terlalu asin) karena akan meningkatkan beban metabolisme saluran cerna sehingga cadangan energi cepat habis dan orang yang berpuasa akan cepat lemas. Sayuran dan buah wajib dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral. Asupan energi yang baik saat sahur sekitar 40-45 % dari kebutuhan.
Saat berbuka tidak disarankan untuk makan dan minum berlebihan atau balas dendam karena makanan berat akan membebani kerja lambung yang sudah beristirahat selama puasa. Sebaiknya berbuka dengan mengikuti sunah nabi Muhammad SAW dengan mengkonsumsi makanan yang manis secukupnya untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan menormalkan gula darah yang menurun selama berpuasa. Menu pembuka dapat berupa sirup, kurma, teh manis, kolak dan jajanan yang mudah dicerna dalam jumlah kecil atau sekitar 10-15 % dari total kebutuhan energi sehari. Setelah melaksanakan sholat magrib atau sekitar 30 menit setelah makan awal berbuka dapat dilanjutkan dengan makan lengkap dengan jumlah 30-35 % dari kebutuhan energi sehari. Sesudah sholat tarawih hingga menjelang tidur dapat mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna dan buah dengan asupan energi sekitar 15 % dari kebutuhan energi perhari.
Selama berpuasa, tubuh harus mendapatkan kebutuhan cairan yang cukup sekitar 8 gelas perhari. Cara minum sebaiknya dilakukan 2 gelas saat berbuka dapat berupa kombinasi minuman manis, Setelah atau selama sholat taraweh dapat minum sebanyak 3 gelas air. Saat bangun tidur untuk sahur dapat minum 1 gelas air dan 2 gelas menjelang imsak. Minum air disini termasuk air putih, teh, kopi, susu, jus buah, sirup dan kuah sayur. Jika ada obat rutin yang harus diminum sebaiknya dikonsumsi saat buka, sebelum tidur dan saat sahur. Jangan lupa tetap luangkan waktu untuk olahraga saat berpuasa. Sebaiknya dilakukan olahraga ringan selama 30 menit menjelang berbuka atau setelah sholat tarawih. Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1442 H.
Apa pendapatmu tentang ini :)