Terasjateng.com | Khasanah — Ramadhan tahun ini usai, hasil sidang isbat pemerintah menetapkan 1 syawal jatuh pada tanggal 31 Maret 2025 sama dengan hasil hisab Muhammadiyah yang jauh sebelumnya telah diumumkan.
Di Akhir Ramadhan ini, banyak yang mengaku sedih karena bulan istimewa itu telah usai. Bulan penuh rahmat, magfiroh dan bulan pembebasan dari api Neraka pergi, entah dijumpai kembali tahun depan atau tidak?
Ramadhan sebagai bulan madrasah, bulan pengkaderan memang telah terbukti sukses memberikan perubahan bagi kaum Muslim. Perubahan pola makan, perubahan pola tidur, perubahan frekuensi ibadah. Setidaknya mereka yang 11 bulan tak pernah puasa, dipaksa puasa. Mereka yang 11 bulan tak pernah sholat malam, dipaksa sholat tarawih.
Lalu pertanyaanya adalah, apakah kebiasaan kebiasaan Ramadhan dapat dilanjutkan?? Atau jangan-jangan masuk Syawal kita kembali ke setelan awal? Bukankah katanya Syawal bulan peningkatan?
Sukses perkaderan kita selama bulan Ramadhan tentu jelas indikatornya. Kita tak boleh kembali ke setelan pabrik, kita harus jadi hamba sepanjang tahun!
Menjadi hamba sepanjang tahun artinya, ketaatan kita jangan sekedar numpang lewat di bulan Ramadhan. Tarawih kita harus berlanjut dengan shalat-shalat malam. Puasa kita harus berlanjut pada puasa puasa sunah.
Menjadi hamba sepanjang tahun artinya kita menjaga moralitas Ramadhan pada 11 bulan lainya. Kita tak boleh menjadi pembohong, tak boleh menyakiti hati orang lain, tak boleh ghibah, tak boleh menyombongkan diri, tak boleh janji palsu, kita tak boleh melakukan hal-hal buruk lainya bukan sekedar di bulan Ramadhan, tapi juga pada bulan-bulan berikutnya.
Begitulah menjadi hamba sepanjang tahun, hamba yang taqwa hasil dari pengkaderan Ramadhan.
Penulis adalah Anggota MPKSDI Muhammadiyah Kendal
Apa pendapatmu tentang ini :)