Pemkab Rembang menyebutkan tidak ada pemotongan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes). Alasannya, dana tersebut ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, nakes sudah bekerja maksimal dengan mempertaruhkan nyawa, keluarga, waktu dan tenaga selama pandemi Covid-19. ”Tidak ada pemotongan. Langsung ditransfer ke rekening,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya telah mengeluarkan puluhan miliar untuk insetif nakes dan tidak ada pemotongan. ”Harus dihargai. Ndak ada potong memotong atau pun suka rela. Kasihan mereka. Pati tidak usah ada pemotongan,” lanjutnya.
Lanjut Haryanto, jerih payah yang diperoleh nakes tidak sebanding. Mereka mempertaruhkan nyawa demi keselamatan bersama.
”Saya yakin mereka tidak ingin. Tapi karena tuntutan ya mau bagaimana lagi. Makanya harus sama-sama menyediakan anggaran. Kami ingin memberikan timbal balik. Jadi tidak ada pemotongan,” tegasnya.
Insentif nakes sendiri ditujukan kepada tenaga kesehatan dan dokter yang menangani pasien covid-19. Kementerian Kesehatan memberikan insentif nakes pada 2021 ini bervariasi. Dari dokter spesialis sebesar Rp 15 juta per bulan dan peserta program pendidikan dokter spesialis Rp 12,5 juta per bulan. Sedangkan Dokter umum dan dokter gigi Rp 10 juta perbulan, serta perawat dan bidan Rp 7,5 juta perbulan. Termasuk tenaga kesehatan lainnya Rp 5 juta per bulan.
Apa pendapatmu tentang ini :)