TERASJATENG.COM | Jakarta – PT Sepatu Bata Tbk menyatakan pihaknya mengalami penurunan penjualan hingga kunjungan toko. Hal tersebut diakui pihaknya sebagai dampak pandemi COVID-19 pada sektor ritel.
Direktur Sepatu Bata, Hatta Tutuko mengatakan, sejumlah toko yang sudah tidak memberi keuntungan pada perusahaan memang ditutup. Kendati demikian, ia mengaku jumlah penutupan toko tersebut tidak terlalu banyak.
“Penutupan toko secara sengaja nggak ada, tapi kalau ada toko tidak profitable ya kita tutup. Tapi tidak ada penutupan besar-besaran,” ungkap Hatta dalam paparan publik, Rabu (16/6/2021).
Dia memaparkan hingga bulan Mei 2021, sisa gerai Sepatu Bata di seluruh Indonesia ada 460. Setidaknya, penutupan sudah dilakukan pada 50 toko yang tidak menguntungkan.
Dalam beberapa waktu ke depan, Hatta menyebutkan pihaknya tidak akan membuka toko baru. Namun, pihaknya akan fokus mengembangkan bisnis digital.
“Fokus kita nggak lagi buka toko, tapi digital bisnis, penjualan secara online akan ditingkatkan,” kata Hatta.
Pengurangan karyawan pun tak terelakkan, Hatta menjelaskan banyak karyawan yang kontraknya habis tidak diperpanjang oleh perusahaan. Hal tersebut juga diakuinya sudah sesuai dengan peraturan pemerintah.
“Dampak dari COVID-19 memang bisnis berkurang, tapi kita nggak besar-besaran PHK. Kalau kontrak habis kami nggak perpanjang, kalaupun ditambah PHK itu tidak besar, itu pun dilakukan sesuai peraturan pemerintah,” ungkap Hatta.
(TJ/Bre)
Apa pendapatmu tentang ini :)