TERASJATENG.COM | Blora – Proyek pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di Bengawan Solo dipastikan batal tahun ini. Hal ini karena anggaran proyek strategis nasional yang tercantum dalam Perpres nomor 79 Tahun 2019 dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kepala bidang Fisika dan Prasarana Bappeda Blora Pujiariyanto mengatakan, Pemkab sudah mendapat surat pemberitahuan pembatalan tersebut. Sehingga dipastikan tidak ada kegiatan tahun ini. “Tahun 2022 juga belum tentu ada. Kita menunggu saja,” ujarnya.
Lanjut Puji, Bendung Gerak Karangnongko sendiri ditargetkan selesai pada 2024. Maka pembebasan lahan harus tuntas 2022 mendatng. Study larap juga sudah selesai 2020 lalu.
“Rencana dulu, Bendung Gerak ini dibangun untuk pengendalian banjir dan pengelolaan sumber daya air Sungai Bengawan Solo yang sangat melimpah ketika musim hujan. Dimana nantinya bisa dimanfaatkan untuk pasokan air irigasi dan kebutuhan air baku wilayah DAS Bengawan Solo yang hilirnya cukup luas,” teragnya.
Untuk diketahui, proyek nasional tersebut rencananya membendung aliran Bengawan Solo di area Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan dan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Akan terdapat sembilan pintu air yang mengaliri lahan seluas 1.747 hektare di Blora dan 5.203 hektare di Bojonegoro.
Kebutuhan air baku PDAM juga bisa terpenuhi sekitar 2,15 juta meter kubik. Namun, proyek tersebut juga mengakibatkan wilayah genangan di Lima Desa yakni Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, Megeri dan Mendenrejo. Sehingga ratusan warga harus direlokasi dari lokasi proyek nasional tersebut.
Apa pendapatmu tentang ini :)