TERASJATENG.COM | Semarang – Yayasan Mentari Sehat Indonesia Semarang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Dinkes Kota Semarang dan rumah sakit (RS) di Kota Semarang dalam rangka district public private mix untuk mengeliminiasi Tuberkulosis (TB) di Kota Semarang.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Grand Candi selama 2 hari, dari hari senin sampai selasa 14-15 Maret 2022 yang dihadiri oleh direktur RS swasta se Kota Semarang seperti RS Roemani Kota Semarang, RS Panti Wilasa Citarum, RS Wiloso Dr Cipto, Rs William Both, dan RSUD Wongsonegoro.
Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kota Semarang Fatikhatul Ananda atau Nanda menyampaikan, “Upaya eliminasi TB tidak akan bisa berjalan tanpa kolaborasi secara kompleks, baik dari level pemerintah, level komunitas dan dari sisi layanan kesehatan dalam hali ini RS swasta dan RS pemerintah yang ada di kota semarang,” ungkap Nanda.
Menjelang hari TB sedunia pada 24 maret mendatang. Yayasan Mentari Sehat Indonesia sedang menginisiasi untuk terbitnya Peraturan Walikota (Perwal) TB di Kota Semarang. Pada tanggal 15 atau 2 Maret akan diadakan rapat dengan Komite D DPRD Kota Semarang untuk mengawali keberadaan TBC Perwal di Kota Semarang. Selain itu, ada juga dialog interaktif di Radio Gajamada antara Walikota Semarang dengan Dinas Kesehatan khususnya terkait dengan Hari Tuberkulosis Sedunia dan Pemberantasan Tuberkulosis di Semarang.
“Kami berharap kegiatan ini diikuti dengan kerjasama aktif antara pemerintah, swasta, organisasi masyarakat sipil dan Mental Indonesia Sehat di Semarang. Kami aktif memberantas tuberkulosis di Semarang. Kami siap untuk berpartisipasi, jadi kami berharap agar Semarang tidak terjangkit TBC pada tahun 2028,” pungkas Nanda.
Apa pendapatmu tentang ini :)