Terasjateng.com | Brebes. 180 Personel dari 60 Tim Pendamping Keluarga lakukan upaya pencegahan stunting dan angka kematian ibu dan kematian bayi.
Iman Solikhin Koryan P3KB Kecamatan Tonjong menjelaskan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan tim yang dibentuk untuk mendampingi keluarga dalam upaya pencegahan stunting.
“Masing-masing TPK terdiri dari tiga unsur yaitu unsur Bidan atau tenaga medis lainnya, unsur kader KB dan unsur Kader PKK,” Kata Iman, Jumat (8/4).
Menurutnya, Fokus sasaran pendampingan adalah Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil dan Ibu Pasca Persalinan. Pendampingan dilakukan edukasi terkait dengan upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh keluarga. Selain itu, teman-teman kader juga menyampaikan edukasi tentang pentingnya menggunakan kontrasepsi.
“Calon pengantin, diharapkan benar-benar siap lahir dan batin, agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas,” Kata Iman.
Kepala Puskesmas Tonjong Sri Mulyani mengapresiasi adanya TPK di Kecamatan Tonjong. Program ini bisa  menurunkan Angka kejadian Stunting dan Angka Kematian Ibu ( AKI).
Lanjut Sri Mulyani menyampaikan stunting merupakan masalah kesehatan yang serius pada Anak. Perlu diupayakan penanganan sejak dini, yaitu mulai dari saat remaja dan Calon Pengantin ( Catin).
“Pendampingan oleh TPK dapat meningkatkan Pengetahuan dan wawasan Calon Pengantin dan Ibu hamil tentang masalah kesehatan dan penanganannya terutama tentang Stunting, AKI dan  AKB serta masalah- masalah kesehatan lainnya,” Kata Sri Mulyani melalui pesan Whatsapp pada wartawan terasjateng, Jumat (8/4).
Sementara itu, salah satu anggota Personel TPK Khojanah merasa senang dapat membantu masyarakat. Ia menceritakan proses pendampingan dari mulai calon pengantin, masa kehamilan 8 kali kunjungan, dan 2 kali kunjungan pasca melahirkan.
“Dari mulai hamil sampai usia 5 Tahun kita dampingi, setiap waktu kami siap membantu,” Ucap Khojanah.
Apa pendapatmu tentang ini :)