Terasjateng.com | Purbalingga- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga bersama Kementrian Investasi BKPM fasilitasi penandatangan komitmen kerja sama dengan usaha besar dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Braling Grand Hotel Purbalingga, Selasa (9/8).
Ato Susanto Kepala DPMPTSP Purbalingga menyampaikan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI Joko Widodo dalam UU No. 11 tahun 2020 agar memulihkan perekonomian pasca pandemi covid-19. Pihaknya akan mengusahakan agar terjadi sinergi antara usaha besar dengan UMKM di Purbalingga untuk menggerakkan perekonomian negara.
“Secara substansi perusahaan sudah kerja sama dengan UMKM dan masyarakat, pada hari ini kita formalkan agar terdata kegiatannya di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal),” ujarnya.
Ato melanjutkan saat ini sudah terlaksana warga khususnya para ibu rumah tangga di pedesaan membuat bulu mata palsu yang bahan bakunya dari perusahaan besar dan akan kembali ditampung di perusahaan tersebut. Hal ini dia sampaikan di hadapan Direktur wilayah II Kementrian Investasi/ BKPM dan perwakilan DPMPTSP Jawa Tengah.
“Tujuan program kerja sama ini agar terjadi pemerataan ekonomi di sekitar proyek usaha besar Purbalingga. Pada tahun 2020 di Indonesia sudah terlaksana kerja sama antara 56 usaha besar dan 196 UMKM dengan total nilai 1,5 Triliun, di tahun 2021 ada 89 usaha besar dan 389 UMKM dengan total nilai 2,7 Triliun, dan pada tahun 2022 ini total nilai mencapai 5 Triliun,” ujarnya.
Kalau selama ini kebutuhan usaha besar dipasok dari UMKM di kota lain, maka sekarang dioptimalkan dari UMKM lokal. “Semoga kerja sama ini berlangsung seterusnya sehingga memberi dampak yang baik untuk perkembangan ekonomi,” pungkasnya.
(Rilis)
Apa pendapatmu tentang ini :)