Terasjateng.com | Brebes. Sampah merupakan masalah klasik dan global, dimana penanganannya perlu dilakukan bersama. Puskesmas Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Brebes melalui Bank Sampah Tabungan Masyarakat Sejahtera (BS Tamara) menginisiasi penanganan sampah bukan sekedar mengalih tempatkan sampah yang berpotensi mengakibatkan masalah baru. Melainkan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan potensi menghasilkan cuan.
Diketahui, BS Tamara berdiri pada Oktober tahun 2020 di Desa Tanggeran, Kecamatan Tonjong, Brebes. Bank Sampah binaan Puskesmas Kutamendala ini telah beranggotakan seratusan nasabah dari kalangan perorangan seperti Ibu rumah tangga, nasabah komunal instansi, pertokoan dan sekolah. Hadir dengan pengelolaan sampah berwawasan lingkungan, BS Tamara mengelola sampah agar berdampak positif bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, penerapan pengelolaan sampah yang ideal dan ramah lingkungan menjadi prinsip untuk mendorong perubahan masyarakat terkait cara pandang terhadap sampah.
Kepala Puskesmas Kutamendala, dr Ida Rahmawati, menjelaskan pihaknya terus memberikan spirit inovasi pengelolaan sampah untuk kesehatan masyarakat. Menurutnya, pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu guna tercapai perubahan perilaku masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi, peduli kebersihan dan kesehatan. Selain itu, masyarakat dapat memperoleh manfaat secara ekonomi dari sampah.
“Maka, cara yang efektif ya melalui bank sampah,” jelasnya, Kamis (18/5).
Sementara itu, Bidan Desa Tanggeran selaku Ketua pengelola Bank Sampah Tamara, Rakhma Isnie Arisanty menambahkan keterangan, tujuan BS Tamara selain mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, juga meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilahan dan pengelolaan sampah langsung dari sumbernya. “Kami juga menciptakan produk olahan sampah atau daur ulang,” ucapnya.
Saat ini aneka produk daur ulang yang telah dihasilkan Bank Sampah Tamara antara lain sabun cuci dan lilin aroma terapi dari minyak jelantah, anyaman kertas koran dan paper bag dari kertas daur ulang. BS Tamara juga komitmen membangun kesadaran diri sejak dini dengan memberikan ruang aktif anak-anak sekolah berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Penyuluhan terkait kebersihan lingkungan bagi siswa menjadi salah satu program kerjanya berkaitan dengan nasabah komunal sekolah.
Rakhma juga menjelaskan waktu operasional Bank Sampah Tamara buka disetiap jadwal kegaitan posyandu. Desa Tanggeran terdapat tiga posyandu balita, tiga kelompok lansia, dan satu kelompok ibu hamil. “Bank sampah tamara buka 7 kali dalam sebulan, sedangkan untuk nasabah komunal sekolah seminggu sekali atau menyesuaikan pesanan nasabah,” pungkasnya.
(Nw/TJ)
Apa pendapatmu tentang ini :)