Pada Kegiatan National Agribisnis Field Trip (NAFT) tahun 2023, mahasiswa Pasca Sarjana Sains Agribisnis IPB melakukan kunjungan ke KTH Cibulao untuk mengamati dan mengkaji sistem agribisnis Kopi Cibulao (20/6)
Bagi pecinta kopi tentu sudah tidak asing dengan kopi cibulao. Sesuai dengan namanya kopi ini di produksi di cibulao, cisarua bogor. Kopi ini sudah dipasarkan di bogor dan sekitarnya serta di coffe shop yang telah menjadi mitra dengan KTH cibulao.
Jenis kopi yang di tanam di Cibulao berupa kopi robusta dan arabica. Menurut kang Kiryono ketua Kelompok Tani Hutan Cibulao, hasil kopi dari wilayah ini memiliki aroma yang khas ketika diroasting atau diseduh. Misalnya aroma dark chocolate, aroma ubi yang dibakar, aroma manis dan lain-lain. Berkat ciri khas rasa dan aromanya, kopi cibulaomenyabet penghargaan
- The best 1st Robusta at The Indonesian Speciality Coffee Contest 8th for Quality & Industries.
- Juara 1 Kelompok Tani Pengolah Kopi Terbaik Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2018
- Juara 2 Kelompok Tani Kebun Kopi Terbaik Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2018
- Piagam penghargaan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat sebagai Poktan Inspiratif Berbasis Agrowisata Perkebunan
Pada tahun 2007 Kiryono dengan kedua saudaranya, Jumpono dan Dasimto membentuk Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao. KTH Cibulao menerapkan sistem tumpangsari kopi untuk konservasi hutan di kampung tersebut. Usaha  ini awalnya mendapat reaksi dingin oleh warga sekitar yang tidak familiar dengan tanaman kopi. Dengan berbekal pengetahuan yang terbatas, KTH cibulao asal aja dalam menanam. Bahkan bibit kopi yang digunakan pun merupakan jenis robusta yang umumnya tumbuh di dataran rendah. Kurang sesuai dengan ketinggian sekitar 1300 meter di atas permukaan laut (mdpl) seperti Cibulao.
Seiring berjalan waktu mereka jadi tahu bahwa ternyata akar pohon kopi terbukti cukup kuat untuk menopang tanah di lereng pegunungan. Tak hanya meningkatkan ke ekonomian warga tanaman kopi juga bermanfaat dari sisi ekologi. Awalnya hanya untuk konsumsi pribadi, lama-lama hasilnya dipasarkan ke luar. Meski tidak ditanam pada tempat semestinya, kopi Cibulao ternyata memiliki kekhasan tersendiri. Berawal dari ketidakpahaman tanam kopi, berbuah keberkahan bagi KTH. Pada tahun 2016 Kopi Cibulao didapuk menjadi Kopi Robusta Terbaik Nasional pada ajang yang diselenggarakan Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI).
Dari prestasi itu warga yang semula acuh mulai menyambut hangat program yang diinisai oleh tiga bersaudara ini. Antusiasme warga yang ingin bergabung menjadi anggota KTH Cibulao meningkat melihat potensi ekonomis dari kopi konservasi ini. Hal ini tentunya baik karena akan semakin banyak lahan yang akan menjadi area konservasi karena sistem tumpangsari ini mewajibkan keseimbangan antara pohon produksi, yaitu kopi, dan pohon peneduh berupa pohon endemik.
Popularitas kopi Cibulao sebagai kopi robusta unik dan terbaik pun naik sejak kontes tersebut. Beberapa pembeli mulai tertarik membeli biji kopi dan olahannya dari kampung cibulao. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, KTH Cibulao pun mulai menanam kopi jenis arabika yang memang lebih sesuai dengan kondisi geografis di cibulao.
Kini kang kiryono telah membagikan pengalaman dalam pengelolaan kopi dari awal proses sampai ke pemasaran di berbagai kesempatan. Bagi yang berminat belajar bisa juga datang langsung baik perseorangan atau group akan di pandu secara detil dan mendalam.
Nikmati sensasi kopi terbaik cibulao di tempatnya langsung. Sruput kopinya sembari menikmati hamparan hutan dan kebon teh di lereng gunung pangrango.
Apa pendapatmu tentang ini :)