Terasjateng.com | Kendal- Ketakwaan dan keimanan, sebagai landasan dalam mengunakan hak politik di Pemilu 2024, itu sangat penting, karena, dengan ketakwaan itu masyarakat akan mampu memilih wakil rakyat yang benar- benar amanah tanpa monay politik.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Fadholi, saat Penyerapan Aspirasi Masyarakat, di Kendal, Selasa (30/01/2024).
Fadholi mengatakan, dengan menjalankan ketakwaan kepada yang maha esa, merupakan pengamalan pancasila sila yang pertama,” katanya.
Menurut Fadholi, monay politik akan bisa ditolak dengan ketawaan dan keimanan. Dengan keimanan itu, tentu masyarakat tidak akan ikut mendukung monay politik.
“Sesuai amanat UUD 1945, kita harus tidak terlibat atau mendukung serta menolak adanya monay politik, demi terwujudnya demokrasi,” paparnya.
Fadholi menyampaikan, nilai-nilai pancasila, harus ditanamkan disetiap orang. Selain itu, kebersamaan juga masuk dalam proses perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPKI pertama ini tercermin dalam inisiatif peserta sidang.
“Mereka berinisiatif mengajukan usulan mengenai rancangan dasar-dasar negara di depan sidang. Mereka berpidato di muka sidang mengemukakan pendapat terbaik bagi Indonesia,” terangnya.
Ia menambahkan, menjelang hari pengesahan undang-undang dasar negara (rumusan Pancasila menjadi bagian Pembukaan Undang-Undang Dasar) pada 18 Agustus 1945, nilai kebersamaan mengalami perkembangan baru.
“Ujian terhadap nilai kebersamaan kali ini bukan hanya melibatkan golongan Islam dan paham kebangsaan, namun melibatkan juga masyarakat Indonesia bagian timur yang non-muslim. Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara ini adalah peristiwa perubahan rumusan Piagam Jakarta, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)