TERASJATENG.COM | KENDAL – Mendekati Pemilihan Umum 2019 yang akan diselenggarakan 17 April 2019 mendatang, warga Muhammadiyah diharapkan dapat berperan lebih maksimal.
Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Khafid Sirotudin dalam acara Dialog Ideopolitor yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weleri, Ahad (17/2) kemarin di Aula SMK Muhammadiyah 1 Weleri, Kendal.
Menurut Khafid, syariat Islam tidak bisa dilaksanakan tanpa dukungan kekuasaan. Untuk itu, dalam kegiatan yang dihadiri tokoh, pimpinan ranting serta warga Muhammadiyah Kecamatan Weleri tersebut ia mengajak para hadirin untuk memenangkan suara umat Islam dengan mengamalkan sedekah elektoral.
Sedekah elektoral, lanjut Khafid, yaitu memberikan tenaga, waktu, pikiran, pulsa/paket data, bahkan dana untuk mensukseskan calon legislatif yang mampu membawa aspirasi umat dalam kontestasi Pemilu 2019 ini.
“Rasulullah mendapatkan perintah haji itu tahun 6 Hijriyah. Tetapi baru bisa melaksanakan haji setelah Fatkhul Makkah tahun 8 Hijriyah. 3 tahun tidak bisa, karena tidak punya paspor, tidak punya visa,” pungkas Khafid menjelaskan.
Didalam ilmu fiqih misalnya pada syarat dan rukun salat ialah yang pertama harus merdeka, imbuh mantan aktivis pelajar Muhammadiyah tersebut.
“Kita harus berjamaah, meluruskan shaf. Kita mesti sejajarkan sedekah kita untuk masjid, untuk sekolahan, untuk ith’am (berbagi makanan, ed), sekarang harus ditambah dengan sedekah elektoral. Ini penting,” terangnya.
Sementara itu, Ketua MPK PCM Weleri Usman Daud mengatakan bahwa kegiatan Dialog Ideopolitor tersebut digelar dengan harapan dapat menguatkan basis ideologis pimpinan Muhammadiyah serta mempertajam kemampuan merumuskan strategi dan taktik organisasi dalam menghadapai persoalan sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Dialog tersebut juga dihadiri narasumber lain, diantaranya Dr. Muhammad Hasan Bisyri, M.Ag Dosen IAIN Pekalongan serta Dr. Karnadi Hasan, M.Pd, Dosen UIN Walisongo Semarang.
(A8)
Apa pendapatmu tentang ini :)