TERASJATENG.COM | SEMARANG – Beda dengan obyek wisata, desa wisata tidak harus menampilkan tempat wisata. Tapi yang ditawarkan adalah paket wisata. Begitu tegas Suwarsono, Ketua Desa Wisata Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang.
“Kebudayaan masyarakat sehari-hari. Ada petaninya, ada peternaknya, pengrajinnya. Aktivitas masyarakat kita kumpulkan dibuat paket wisata,” pungkasnya pada tim Terasjateng.com.
Desa Wisata Nongkosawit terletak 16 km dari pusat Kota Semarang. Atau cukup sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Desa ini menawarkan paket wisata edukasi. Antara lain, belajar pertanian tradisional, membuat aneka kerajinan dan nabuh gamelan. Pengunjung juga dapat menikmati pelatihan membatik khas desa Nongkosawit, yaitu dengan memanfaatkan pewarna alami dari daun tumbuhan Jenetri.
Selain itu, Suwarsono beserta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kandang Gunung juga membangun Rumah Pang. Rumah-rumahan unik yang dibuat dari ranting kayu yang tak terpakai.
“Kita menampilkan sumberdaya yang kita miliki. Yang pada masa lalu, banyak yang menyepelekan. Wah, seperti itu kok dibuat pameran, ngisin-ngisini (memalukan, ed.). Tapi sekarang menjadi diakui,” terang pria yang bekerja di Dinas Pertanian dan Pangan Kecamatan Boja, Kendal tersebut.
Berbagai turis mancanegara pernah mengunjungi desa ini, diantaranya dari Tiongkok, Turki, Spanyol dan Mesir.
Pariwisata di Desa Nongkosawit, langsung dibentuk dan dikelola oleh swadaya warga. Dari awal tidak ada bantuan dari pihak luar. Warga melakukan ini-itu tanpa bayaran, bahkan malah terkadang tombok, imbuh Suwarsono.
(B3)
Apa pendapatmu tentang ini :)