Terasjateng | Semarang – Sejumlah orang yang mengaku tim homevisit Partai Persatuan Pembangunan pada pemilu 2019 mengeruduk rumah kontrakan kordinator program, Wahyu Santoso (Wahyu), minggu lalu (24/11) di jalan Fatmawati Kedungmundu Semarang. Mereka menuntut pencairan honor pekerjaan homevisit yang sampai saat ini belum dibayarkan.
Menurut Agus, salah satu tim homevisit, dirinya dan rekan-rekan lain berinisiatif mendatangani rumah Wahyu selaku kordinator untuk meminta kejelasan karena sejauh ini belum menerima honor yang dijanjikan dalam program ini.
“kita sudah sosialisasi kerumah-rumah membagikan centong di masa kampanye, tapi sampai sekarang belum dibayar” ungkap agus kepada wartawan Terasjateng.com
Agus dan sejumlah tim homevisit berharap pembayaran honor bisa segera diselesaikan. Selain itu mereka juga meminta Wahyu untuk mendesak DPP PPP agar segera menyelesaikan pembayaran.
“kami berharap mas Wahyu terus mendesak pusat dan memperjuangkan hak kami agar secepatnya dibayarkan” tambah Agus
Sementara itu, Wahyu menjelaskan bahwa dirinya memang menjadi kordinator program homevisit PPP dan merekrut tim untuk wilayah Semarang. Dirinya melalui pihak ketiga mendapat tugas dari DPP PPP untuk membantu sosialisasi program dan calon anggota legislatif dari partai berlambang ka’bah tersebut.
“homevisit ini program nasional, ada 20 provinsi seingat saya, dan saya koordinator program diwilayah Semarang” terang Wahyu.
Menurut Wahyu diawal program semuanya berjalan dengan baik. Masalah tersendatnya pembayaran mulai terjadi pasca penangkapan ketua DPP PPP, Romahurmuziy atas dugaan korupsi seleksi jabatan di Kemenag.
Wahyu mengaku, bukan hanya tim lapangan yang belum menerima hak. Bahkan dirinya selaku kordinator juga belum menerima secara penuh honor yang dijanjikan. Wahyu berjanji akan bertanggungjawab menyelesaikan hak petugas.
“saya sendiri juga belum menerima hak sebagai mana yang dijanjikan. Insya Allah saya bertanggungjawab mengawal hak rekan-rekan” pungkasnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)