TERASJATENG.COM | Batang – – Pemerintah Kelurahan Proyonanggan Utara, Batang menggelar pelatihan dasar budidaya lebah Trigona atau biasa disebut Klanceng bagi warga, Selasa (29/12).
Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Himpunan Budidaya Tawon Klanceng Indonesia (HIBTAKI), dengan menghadirkan narasumber Praktisi Agribisnis Khafid Sirotudin, apt. Aqib Ossa, S.Farm., dan owner Taman Ratu Klanceng Temanggung Suyanto.
Selain pemahaman tentang budidaya lebah Klanceng, dalam kegiatan tersebut sejumlah peserta perwakilan Rukun Tetangga (RT) juga diperkenalkan tentang madu Klanceng dari sisi farmasi, serta perbedaannya dengan madu dari lebah lain. Peserta juga diajari praktik memindah Koloni dari alam ke kotak budidaya dan teknik memanen madu Klanceng.
Kepala Kelurahan Proyonanggan Utara, Suswanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan upaya penanganan Covid-19.
“Bupati memberikan dana hibah kepada masyarakat, yang sebagian digunakan untuk pemberdayaan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19,” pungkasnya.
Terutama, lanjut Suswanto, untuk memberikan imunitas kepada masyarakat, supaya daya tahan tubuh masyarakat bisa terhindar dari virus Covid ini. Masyarakat memilih budidaya lebah Klanceng karena di dalam kitab sudah dijelaskan bahwa madu dapat digunakan untuk pengobatan.
Suswanto berharap kegiatan budidaya Klanceng nantinya bisa berkelanjutan, memberikan kontribusi kepada masyarakat dan selanjutnya bisa dikembangkan menjadi inovasi baru untuk masyarakat Proyonanggan Utara, Batang.
Praktisi Agribisnis sekaligus Founder HIBTAKI, Khafid Sirotudin mengatakan bahwa budidaya lebah Klanceng lebih mudah, murah, aman dan menguntungkan dibanding lebah madu jenis lainnya.
“Saya katakan madu klanceng ini adalah madu terbaik, karena kandungan propolis proteinnya tinggi dan kadar glukosanya rendah. Dari sisi ekonomi, kesehatan dan budidaya, madu klanceng akan mejadi tren center di tahun 2021 dan selanjutnya,” tukasnya.
Khafid menambahkan bahwa pendekatan HIBTAKI merupakan pemberdayaan. Sehingga tidak cukup hanya dengan memberikan pelatihan. Pasca pelatihan, para alumni akan diberi pendampingan dalam budidaya Klanceng selama satu tahun melalui forum ngaji bareng antara alumni dengan para ahli jejaring HIBTAKI.
(TJ/B3)
Apa pendapatmu tentang ini :)