TERASJATENG.COM | Sragen – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati geram lantaran mengetahui alasan ketidakhadiran Kepala Desa Pare pada sosialisasi prokes di Kantor Kecamatan Mondokan, Kamis (17/6/2021). Sebagai pengganti Kades Pare, Aris Gunarto selaku Sekretatis Desa Pare hadir.
“Pak Kades berhalangan hadir karena mengantar warga menikah ke Pati buk,” jawab Aris.
Jawaban tersebut sontak membuat Bupati Yuni geram. Menurutnya, tindakan kades itu tak mencerminkan sosok pemimpin yang patut dicontoh.
“Tindakan pak Kades ini menunjukkan seorang pimpinan tidak mengindahkan peraturan yang dibuat pimpinan diatasnya.” ungkapnya.
Bahkan, Yuni meminta Sekretaris Daerah Tatag Prabawanto dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) agar memberikan punishmemt terhadap Kades tersebut. Selain itu, ia juga meminta seluruh rombongan yang mengiring pengantin itu dilakukan swab test apabila telah pulang.
“Silakan pak Sekda dan Dinas PMD pikirkan punishmet apa yang diberikan kepada Kades,” tegas Yuni.
Bupati Yuni juga memberikan contoh warga Desa Brojol, Kecamatan Miri yang menjadi klaster penularan Covid-19 usai mengiring pengantin ke Kabupaten Kudus (7/6/2021) lalu. Seluruh warga yang melakukan kontak erat di swab dan 14 orang dinyatakan positif, termasuk Kades Brojol.
Berita lainya : Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Bupati Banyumas Resmikan Kios Desa Karangtengah Baturraden
“Mereka menjadi klaster Kudus yang ditengarai virus varian baru Delta dan lebih mematikan. Ini sedang kita cek sampel dari warga yang dari Kudus,” terang Yuni.
Bupati Yuni kembali menegaskan akan memberi sanksi kades tersebut saat ditemui usai sosialisasi. Diketahui, sosialisasi tersebut dihadiri seluruh Kepala Desa di Kecamatan Mondokan, dokter dan sejumlah perangkat kecamatan.
“Pasti kita akan berikan sanksi atau punishmemt kepada Kades yang mengiring pengantin ke Pati,” tegasnya.
(TJ/Bre)
Apa pendapatmu tentang ini :)