TERASJATENG.COM | Kudus – Akibat pandemi Covid-19 yang belum reda di Jawa Tengah dan cenderung meningkat, membuat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah mengalami penurunan titik salah satu yang termasuk adalah Kabupaten Kudus pada tahun 2020 pertumbuhan ekonominya turun sebesar -3,53 persen.
Kepala badan pusat statistik (BPS) Kudus, Rahmadi Agus Santosa mengatakan, hampir semua Kabupaten atau Kota mengalami hal penurunan ekonomi. Terutama di daerah-daerah industri.
“Hampir semua kabupaten/kota mengalami hal serupa titik terutama di daerah industri yang mengalami,” Ungkap Rahmadi, Kamis (24/6).
Dampak akibat anjloknya pertumbuhan ekonomi itu pun cukup signifikan bagi sejumlah pelaku industri maupun pekerja. Misalnya adalah terjadinya PHK, kemudian pengurangan jam kerja, atau pemberlakuan kerja shift.
“Artinya meningkatnya pengangguran,” ujar Rahmadi.
Turunnya angka pertumbuhan ekonomi ini juga berdampak pada turunnya pertumbuhan di sektor transportasi sebesar -23,49 persen, di bidang manufaktur -3,03 persen, dan di bidang konstruksi – 9,72 persen.
Namun sebaliknya, justru di bidang telekomunikasi terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 17,57 persen.
“Tapi bidang telekomunikasi malah tunggu sebesar 17,7 persen,” terangnya.
Di beberapa waktu sebelumnya anggota komisi XI DPR RI, Musthofa, mengatakan jika suatu daerah dalam kondisi Covid-19 nya landai maka ekonomi akan bertumbuh titik begitu juga sebaliknya ketika Covid-19 tumbuh maka pertumbuhan ekonomi akan turun.
Ia mengungkapkan pihaknya telah membuat sejumlah agenda demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun 2022.
“Bagi pelaku bisnis tidak perlu ada yang dikhawatirkan,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah melibatkan sejumlah pihak dalam upaya pemulihan pertumbuhan ekonomi.
Apa pendapatmu tentang ini :)