TERASJATENG.COM | Pati – Batik ciprat karya kelompok penyandang disabilitas Kabupaten Pati mendapatkan penghargaan inovasi daerah kategori ekonomi kreatif mewakili Kota Mina Tani.
Batik ini rencananya akan dipatenkan agar nantinya tidak ada pihak-pihak yang mengklaim.
Suratno, salah satu penyandang disabilitas yang juga pembuat batik ciprat mengatakan, dalam pengembangannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Ia mengaku pemkab membatu dalam pemasaran, yakni dengan berpartisipasi jika ada ajang pemeran.
”Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati juga membantu mematenkan batik ciprat ini. Sekitar satu bulan lalu dibantu menghubungi Provinsi Jateng,” Katanya dikutip dari radarkudus.jawapos.com.
Dalam proses pembuatannya, batik ciprat tidak menggunakan kuas untuk menciptakan motif, melainkan menggunakan sabut kelapa dan akar alang-alang.
”Ini ciri khas dan keunikannya, Mas. Nanti (pewarna) dicipratkan ke kain (menggunakan sabut kelapa dan akar alang-alang). Kemudian membentuk motif sendiri,” ujarnya.
Suratno menyebut, saat ini baru kelompok penyandang disabilitas Pati yang mengembangkan batik ciprat. Beberapa waktu yang lalu, kelompoknya menerima penghargaan juara III dari Badan Perencanaan Pembangunan, penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Pati, kategori pengembangan ekonomi kreatif.
Dengan adanya batik ciprat ini, para penyandang disabilitas di Kabupaten bisa memperoleh pekerjaan dan terbantu dari segi ekonomi.
Saat ini batik ciprat sudah menjangkau pasar luar kota diantaranya Jakarta hingga Samarinda.
”Mau cari kerja juga susah. Jadi, kami putar otak gimana caranya temen-temen bisa punya penghasilan. Akhirnya muncul ide seperti ini (membuat batik ciprat). Dengan adanya batik ini, temen-temen bisa terbantu. Alhamdulillah meski masih pandemi, ada dua atau tiga pesanan,” imbuhnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)