TERASJATENG.COM | Kudus – Rumah Sakit (RS) ‘Aisyiyah Kudus menanggapi beredarnya video viral di media sosial berkaitan dengan Ambulance RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, dan LAZISMU Jawa Tengah.
Dalam siaran pers yang disampaikan (07/07), dr. Hilal Ariadi, M.Kes selaku Direktur RS ‘Aisyiyah Kudus dan Satriyo Yudo BW selaku Ketua Muhammadiyah Covid Command Centre (MCCC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:
Pertama, bahwa tim ambulance RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, dan LAZISMU Jawa tengah melakukan pemakaman jenazah Covid-19 pada pukul 09.00 di daerah Grobogan.
Kedua, bahwa pada saat perjalanan pulang melewati daerah Undaan pada pukul 13.30, Mobil Ambulance RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, & LAZISMU Jawa Tengah dikagetkan dikarenakan mobil di depan melakukan pengereman secara mendadak yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan beruntun antara Mobil Ambulance RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, LAZISMU Jawa Tengah, dan mobil Innova milik pribadi.
Ketiga, bahwa pada saat ini Pihak RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, LAZISMU Jawa Tengah, dan pemilik mobil Innova telah menyelesaikan masalah tersebut dengan jalur kekeluargaan.
Keempat, bahwa berdasarkan informasi yang telah tersebar menyebutkan jika Ambulance RS sengaja berkeliling secara ugal-ugalan untuk membuat resah masyarakat itu adalah TIDAK BENAR.
Kelima, bahwa pada saat itu Mobil Ambulance RS ‘Aisyiyah Kudus, MCCC PDM Kudus, dan LAZISMU Jawa Tengah dalam keadaan masih harus melakukan pemakaman jenazah Covid-19 kembali pada pukul 14.00, dikarenakan ada 2 jenazah yang harus dimakamkan pada hari itu.
Keenam, bahwa RS ‘Aisyiyah Kudus selalu berkomitmen dalam penanggulangan Pandemi Covid-19 karena pandemi Covid-19 ini nyata adanya, sehingga bekerja berdasarkan SPO yang berlaku.
Ketujuh, bahwa RS ‘Aisyiyah Kudus akan melakukan upaya hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan informasi atau berita yang tidak benar terkait kejadian ini.
Selanjutnya, baik Hilal Ariadi maupun Satriyo mengajak semua pihak untuk berhenti membuat dan atau menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Apalagi dalam situasi pandemi saat ini, keduanya berharap semua elemen untuk bekerjasama dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Apa pendapatmu tentang ini :)