TERASJATENG.COM | Jakarta – Kabar penangkapan terkait kasus narkoba Anindra Ardiansyah Bakrie (AAB) alias Ardi Bakrie dan Ramadhania Ardiansyah alias Nia Ramadhani (RA) berdampak pada sejumlah usaha group Bakrie. Bahkan keduanya saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, menyusul pula anjloknya sejumlah usaha Bakrie di bidang media. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terjun 3,51 persen pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Adalah VIVA yang dibanderol Rp55 per saham, turun dari pembukaan perdagangan di level 57. Meski demikian, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp6,45 miliar.
Selain itu, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), usaha media Bakrie lainnya juga lesu. Yakni dengan Emiten terkoreksi 1,61 persen ke posisi Rp 61 per saham.
Hal serupa turut terjadi pada usaha di sektor perkebunan. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) terpantau anjlok 1,8 persen untuk periode sama dan ditutup di posisi 109.
Di sektor energi ada PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang ikut melemah 0,83 persen menjadi Rp 120 per saham. Pelaku asing melepas Rp337,89 miliar kepemilikan di ENRG.
Kendati demikian, ada perusahaan Bakrie yang cukup mendapat apresiasi pasar. Yakni, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terpantau menguat 1,69 persen ke level 60 dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,8 persen menjadi Rp110.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi memastikan pihaknya akan mengusut tuntas kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Ia mengaku tak akan lengah meski masih dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.
“Kami akan meneruskan kasus mereka sampai akhir. Walau pandemi ditengah penanganan covid-19, pastinya kami tidak lengah dan akan mendalami lagi kasus mereka,” ujar Hengki Haryadi.
Apa pendapatmu tentang ini :)