TERASJATENG.COM | Rembang – Warga Japerejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang melakukan aksi protes akibat jalan yang berlubang. Mereka menanaminya pohon pisang sebagai bentuk kekecewaan, sebelumnya sudah banyak korban kecelakaan. Namun perbaikan tak kunjung dilakukan.
Puncak kekecewaan warga terjadi pada Jumat (16/7) malam. jalan provinsi tersebut ditanami pohon pisang.
Dilansir dari radarkudus.jawapos.com, Niam, salah satu yang mengetahui aksi warga tersebut mengatakan, setelah ditanami pohon, malam hari itu juga langsung direspons.
”Kayaknya sudah dibenahi. Semalam sudah kami klarifikasi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya dirinya telah berungkali menolong pengendara yang jatuh. penambalan juga sudah pernah dilakukan, lanjutnya, namun rusak lagi.
Niam menyebut, pada jumat (16/7) sehabis magrib, ada truk yang terjebak di jalan.
”Ada truk kepetel,” ungkapnya.
Warga sekitar pun juga ikut membantu truk yang terjebak tersebut. Truk sudah bisa dievakuasi setelah satu jam.
Akibat kejadian tersebut jalan amblas sedalam sekitar 40 cm. Kemudian warga menanaminya pohon pisang.
”Itu (penanaman pisang di jalan, Red) bentuk dari suara masyarakat,” katanya.
Usai aksi itupun Pemerintah Desa Japerejo langsung memasang rambu-rambu agar pengedara yang melintas berhati-hati. Pihak kepolisian juga mendatangi lokasi untuk mencabut pohon pisang dan memasang rambu-rambu.
”Kalau bekas blowokan (lubang) itu tidak diberi rambu, dilewati truk (bisa) ngguling,” ujarnya.
Niam menambahkan, aksi itu bukan hanya semata untuk sensasi. Namun lebih ke respon agar segera diperbaiki.
Paginya (17/7) perbaikan langsung dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut.
Apa pendapatmu tentang ini :)