TERASJATENG.COM | Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan kembali menerapkan gerakan Grobogan satu hari di rumah saja yang ke tujuh kalinya. Namun, masih ditemukan pedagang yang tidak taat dengan kebijakan bupati yang diterapkan setiap satu minggu sekali itu.
Kepala UPTD Pasar Wilayah Grobogan, Eko Ary mengatakan, kebanyakan dari mereka merupakan pedagang dari luar kota yang tetap kulakan dagangan ke Pasar Agro Purwodadi. Sebenarnya mereka juga tahu jika pasar tutup dikarenakan gerakan di rumah saja.
“Mereka dari Demak dan sekitarnya. Mungkin di antara pedagang dan pembeli yang juga dari luar kota sudah janjian di sini, maka terjadilah transaksi meski tidak di dalam pasar,” katanya dikutip dari radarkudus.jawapos.com.
Eko kemudian melaporkan hal itu kepada pimpinan dan Satgas Covid-19. Pihaknya juga mengimbau mereka agar mentaati gerakan di rumah saja. Jumlah pembeli dan pedagang itu sekitar 100 orang.
Eko mengungkapkan, para pedagang itu tidak mengetahui jika hari Minggu menjadi waktu pelaksanaan gerakan di rumah saja. Mereka berjualan di bahu jalan yang menimbulkan kerumunan dan sulit menerapkan protokol kesehatan.
“Mereka pakai masker, tetapi tidak dipakai dengan benar. Minggu lalu ada beberapa pedagang Agro yang kami beri SP (surat peringatan), tetapi minggu ini mereka sudah tidak lagi berjualan,” imbuhnya.
Lima pedagang di antaranya, sebut Eko, diberi Surat Peringatan (SP). Mereka merupakan pedagang dari sekitar Purwodadi yang menjual sayran, terong, kacang panjang dan lainnya dengan pembeli dari luar kota.
Apa pendapatmu tentang ini :)