TERASJATENG.COM | Grobogan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan untuk mengecek langsung penyaluran bantuan sosial tunai di Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Selasa (3/8).
Melansir dari jpnn.com, dalam pelaksanaanya, Ganjar mendapati penyaluran BST yang tidak tepat sasaran. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ternyata merupakan karyawan SPBU, serta ada yang perangkat desa.
Ganjar mulanya mengobrol dengan sejumlah warga penerima bantuan di balai desa. Hal itu sekaligus untuk menggali informasi siapa saja penerima BST.
“Mas, sampeyan ngopo? (Kamu sedang apa?) Ambil bantuan? Sehari-hari kerja apa?” tanya Ganjar pada salah satu penerima BST.
Ternyata penerima BST tersebut merupakan karyawan di sebuah SPBU, ia menerima gaji sesuai upah minimal regional (UMK) setiap bulannya.
Tidak hanya itu, ada juga nama penerima BST yang merupakan perangkat desa. Namun yang bersangkutan menyebut bahwa ia tak mengambilnya.
“Saya dapat, Pak, tidak tahu kok bisa dapat, tapi tidak akan saya ambil. Untuk warga lain yang membutuhkan saja,” kata perangkat desa tersebut.
Hal itu lantas mendapat apresiasi dua jempol dari Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Kepala Desa Panunggalan, Moch Pujiyanto mengaku, ada enam warganya yang menerima bantuan ganda, termasuk warga yang menerima gaji bulanan dan perangkat desa.
“Itu data dari Kementerian Sosial, kita (Kades) tidak tahu apakah kesalahan data, salah tulis atau salah update, tapi yang perangkat tadi tidak diambil. Nanti kita perbaiki, termasuk warga yang tadi masih bekerja di SPBU,” ujarnya.
Ganjar turun langsung ke lapangan karena menduga adanya kasus-kasus tersebut saat Rembug Desa dengan para kades.
“Sudah pasti, makanya kenapa saya datang langsung untuk melakukan pengecekan agar tahu kondisinya. Kemarin kades banyak masukan, Pak Ganjar kok datanya gak sama. Saya bilang sabar, ojo nesu (jangan marah), akan kami klarifikasi,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Ganjar sudah mengirim surat kepada Kemensos dan meminta data penerima BST di Jawa Tengah.
“Nanti saya dan teman-teman kades akan melakukan checking. Tadi Pak Kades sampaikan bagus, ada perangkat yang dapat, ada pegawai pom bensin yang masih gajian juga dapat. Menurut saya beliau jujur, dan ini memang enggak bener,” imbuhnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)