TERASJATENG.COM | Rembang – Dalam pengerjaan Kota Pusaka Lasem, Pemkab Rembang harus menyelesaikan sejumlah kendala salah satunya yakni soal minimnya air. Hal itu terungkap setelah peletakan batu pertaa proyek nasional tersebut, Jumat (3/9).
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, Kota Lasem memiliki sejarah yang berharga sebagai percontohan nasional.
”Oleh karena itu disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng, Cakranagara sudah ditetapkan kota Pusaka. Maka pemerintah berkepentingan membangun secara detail,” katanya.
Ke depan, pengelolaan air bakal melibatkan komponen masyarakat Lasem. Sehingga mampu memberdayakan secara ekonomi dan sosial.
“Jadi siap membuat semacam kelembagaan yang menangani tentang kota Pusaka Lasem mempunya nilai sosial, ekonomi dan lain. Namun demikian perlu disampaikan pula bahwa tidak mudah. Kalau sudah dibangun tentu apa yang dilakukan,” ujarnya.
Bupati menyebut, pihaknya telah mengajukan program optimilisasi air dari Kecamatan Sale untuk menyuplai Lasem dan Rembang. Selain itu jalan Pantura yang melintasi Kota Lasem harus ditata dengan baik agar tidak menganggu fungsi Kota Pusaka Lasem.
”Penataan kota Pusaka Lasem menjadi kebanggaan masyarakat Rembang, khususnya Lasem. Karena sudah lama sekali memohonkan pemerintah pusat untuk menjadi kota pusaka,” ujarnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)