TERASJATENG.COM | Blora – Di Kabupaten Blora bulan Suro atau Muharram menjadi berkah sendiri bagi Mbah Mulyono, seorang penjamas atau pencuci benda-benda pusaka. Bagi sebagian masyarakat, bulan Suro merupakan waktu yang baik untuk merawat benda-benda pusaka.
Mbah Mulyono membuka jasanya di eks Stasiun Blora. Untuk menjamas pusaka, kakek berusia 63 tahun itu menggunakan dua wadah yang terbuat dari kayu. Wadah pertama berisi air kelapa digunakan untuk merendam pusaka. Setelah itu dipindah ke wadah kedua yang berisi campuran jeruk nipis.
“Yang air kelapa ini untuk merendam benda pusaka sebelum dibersihkan. Setelah itu baru dibersihkan dengan air jeruk nipis,” kata Mulyono dikutip dari detik.com.
Setelah itu digosok dengan jeruk nipis, pusaka dimasukkan ke dalam larutan arsenik warangan. Kemudian dikeringkan dengan bekatul. Proses terakhir pusaka dibersihkan dengan kuas khusus dan dioleskan minyak cendana.
“Untuk puasa mutih dilakukan selama 7 hari sebelum bulan Suro. Sedangkan puasa Ngebleng dilakukan sehari sebelum memasuki bulan Suro. Yang puasa Ngebleng dilakukan sehari-semalam saja,” terangnya.
Mbah Mulyono mengungkapkan ia sudah membuka praktik mencuci pusaka sejak 2002 lalu. Ia mengaku sudah membersihkan ribuan pusaka.
Jasa Menjamas pusaka sendiri hanya buka saat bulan Suro saja. Tarifnya Rp 20 ribu setiap pusaka. Mbah Mulyono mendapatkan keahlian itu dari ayahnya sejak dirinya berusia 10 tahun.
Apa pendapatmu tentang ini :)