Terasjateng.com,Kendal- Setelah sekian lama mengontrak, sekitar satu tahun lamanya, di salah satu perumahan yang ada di Kendal yakni perumahan RSS Kendal, kini Bupati Kendal, Jawa Tengah, Dico M Ganinduto sudah bisa menempati Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Kendal yang ada di Kelurahan Jetis Kota Kendal usai dibenahi dan dibersihkan.
Setelah diresmikan dan dibenahi serta dibersihkan, rumdin Bupati Kendal yang ada Jetis Kendal sudah mulai bisa ditempati. Diketahui, sejak dua priode kepemimpinan sebelum Bupati Kendal yakni Dico M Ganinduto, rumah dinas bupati itu mangkrak dan tak terawat.
Bangunan yang menelan anggaran 15 miliar itu mulai dibangun sejak tahun 2013 pada masa kepemimpinan Bupati Widya Kandhi Susanti hingga selesai pada tahun 2015. Sejak itu rumdin Bupati Kendal yang ada di Jetis Kendal itu mangkrak dan tak terawat. Bahkan sebelum dibenahi beberapa bangunan terlihat ada yang sudah retak atau rusak.
Kemudian, sejak kepemimpinan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, rumdin bupati yang terlihat megah namun tak terawat itu mulai dibenahi dan di bersihkan kembali, karena bertahun- tahun rumdin bupati tersebut tidak terawat dan banyak bangunannya yang retak hingga ada yang harus dibenahi lagi agar layak untuk ditempati.
“Pertama kali saya ngecek kesini itu kondisi rumdin Bupati Kendal di Jetis Kendal ini terlihat sangat kotor, kumuh dan berdebu, seperti tak terwat. Bahkan tempat ini dijadikan gudang waktu saya mengecek saat itu,” kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, usai meresmikan rumah dinas Bupati Kendal yang ada di Kelurahan Jetis Kendal, Minggu (23/1/2022).
Selain Tak terawat, lanjut Dico, rumdin Bupati Kendal tersebut sebelumnya juga dijadikan gudang barang- barang atau aset milik pemkab Kendal. Sehingga kondisi rumdin tersebut terlihat kumuh dan kotor serta berdebu.
“Selain dipenuhi debu- debu yang menempel pada dinding- dinding bangunan dan atap serta lantainya, rumput- rumput yang ada di halaman atau sekeliling rumdin ini juga terlihat sangat lebat sebelum dibersihkan,” ungkapnya.
Karena rumah dinas Bupati Kendal itu cukup besar dan luas, lanjut Dico, pihaknya berencana ingin menjadikan sebagian ruangan di rumdin bupati itu untuk dijadikan kantornya.
“Ini tampatnya kan cukup besar, jadi saya juga merencanakan di sebagian ruangan ini untuk bisa dijadikan ruang rapat atau pertemuan- pertuman lainnya. Kerja saya kan siang sampe malem, jadi saya akan lebih banyak disini. Semoga dengan saya bertempat disini kedepan saya bisa bekerja lebih maksimal dan lebih bisa memajukan Kendal,” paparnya.
Sementara, Istri Bupati Kendal, Wenny Federica mengaku saat awal pertama kali diajak menengok dan melihat kondisi rumah dinas bupati di Jetis Kendal itu, dirinya menyampaikan bahwa kondisinya saat itu memang kotor dan tidak terawat.
“Selain kotor dan tak terawat, kondisi disini saat itu terasa berbau mistis, mungkin karena terlalu lama tidak dihuni jadi terlihat horor,” ungkapnya.
Setelah semua dibenahi dan dibersihakan, ibu dari anak satu itu mulai merasa nyaman ketika pertama menempati rumah dinas bupati tersebut. Rumah dinas bupati Kendal tersebut terdiri dari tiga bagian. lanjut Chaca, Bagian utama adalah rumah dinas, yang mempunyai 6 kamar plus ruang tamu dan di belakang bangunan utama ada dapur plus 4 kamar untuk tukang masak.
“Ada Musholanya juga, jadi karna rumah dinas ini sangat besar dan luas, Banyak ruang yang kosong untuk saat ini, saya ingin menggandeng istrinya pak ustad Idris untuk membuat kegiatan keagamaan disini. Saya akan sediakan ruangan untuk kegiatan itu,” ungkapnya.
Jadi, imbuh Chaca, jika nanti ada masyarakat yang ingin menggemban ilmu disini dirinya akan menyiapkan fasilitas ruangan secara geratis.
“Jadi Saya bersama istrinya kiai Idris berencana akan membukan kegiatan pembelajaran agama disini secara geratis. Silahkan masyarakat yang mau menggemban ilmu rumah dinas bupati, gratis,” pungkas Chaca, saat pertama kali menempati rumah dinas bupati yang ada di jetis Kendal, setelah setahun lamanya Bupati Kendal dan keluarganya tinggal di kontrakan yang ada di perumahan RSS Kendal.
Apa pendapatmu tentang ini :)