TERASJATENG.COM | Grobogan – Gerakan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja kembali diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan, Minggu (4/7). Gerakan ini merupakan yang keempat kalinya sejak pertama kali beberapa pekan lalu.
Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Grobogan untuk mematuhi protokol kesehatan dan berkegiatan di rumah saja.
Penerapan gerakan ini membuat jalur protokol di Kota Purwodadi nampak lengang. Namun masih ada masyarakat yang berlalu-lalang menggunakan jalan-jalan alternatif.
Penyekatan juga dilakukan di Jalan R. Suprapto dari arah simpang lima. Masyarakat yang ingin ke arah utara harus mencari jalan alternatif dengan memutar dan melewati gang-gang yang berada di sisi timur maupun barat.
Namun meski dilakukan penyekatan, masyarakat yang mempunyai kepentingan darurat misal seperti hendak ke apotek atau rumah sakit masih dipersilahkan oleh petugas yang berjaga di posko penyekatan.
Dilansir dari mediapurwodadi.com, Sekretaris (Sekda) Grobogan Moh. Soemarsono mengatakan, dengan gerakan satu hari di rumah saja, diharapkan dapat menekan mobilitas masyarakat.
“Dengan program gerakan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja ini, kita berusaha menekan mobilitas penduduk sebagaimana prinsip 5M dalam protokol kesehatan,” jelas Soemarsono.
Dalam gerakan ini, Soemarsono mengungkapkan bahwasanya warung-warung makan masih diperbolehkan buka hanya untuk pelayanan yang dibungkus dibawa pulang.
“Warung makan boleh dibuka hanya untuk melayani take away atau pemesanan lewat aplikasi online,” tambahnya.
Sekda menambahkan, gerakan ini rencananya akan berlanjut hingga 20 Juli mendatang.
“Harapannya, masyarakat semakin sadar untuk kepentingan bersama,” jelas Soemarsono.
Apa pendapatmu tentang ini :)