TERASJATENG.COM | PURWOKERTO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengharapkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang berkiprah dalam politik dapat menjadi teladan.
“Tokoh-tokoh Muhammadiyah itu banyak dan mereka profesional karena lahir dalam budaya maju, jadi saya harapkan juga untuk terus maju berkiprah dalam kehidupan kebangsaan itu di mana pun berada,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore (14/7/2018).
Di eksekutif, di legislatif, di yudikatif, dia berharap para elite Muhammadiyah harus menjadi teladan dan menjadi elite-elite bangsa yang negarawan, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
Haedar mengatakan hal itu kepada wartawan usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas, gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Purwokerto, dan Silaturahmi Warga Muhammadiyah Kabupaten Banyumas di Purwokerto.
Terkait dengan sikap Muhammadiyah menjelang Pilpres 2019, dia mengatakan bahwa Muhammadiyah tetap pada garis khitahnya dengan tidak terlibat dalam urusan politik praktis karena hal itu wilayah partai politik.
Akan tetapi, kata dia, Muhammadiyah mendorong warga organisasi Islam itu maupun warga negara Indonesia lainnya untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab agar menghasilkan para pemimpin yang negarawan serta bisa memajukan Indonesia.
Menurut dia, bangsa Indonesia di sejumlah hal masih ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain, salah satunya Kroasia yang jumlah penduduknya sekitar 4.000.000 jiwa dan baru memisahkan diri dari Uni Soviet pada tahun 1991 dapat masuk final Piala Dunia 2018.
“Masak Indonesia yang (penduduknya) 250 juta dan (luas wilayahnya) seluas bentangan dari Timur Tengah sampai Eropa itu, kok, tidak bisa,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu menjadi komitmen kolektif dari seluruh kekuatan bangsa termasuk partai politik dengan menjadikan konstentasi politik berjalan untuk membangun Indonesia lebih unggul.
Ia berpesan untuk semua pihak bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berhenti untuk berkiprah bagi bangsa dan negara dalam situasi politik apa pun.
Akan tetapi, dia berharap bahwa dengan pandangan yang positif, termasuk pilkada pada tahun ini dan Pilpres 2019 itu bukan hanya kontestasi politik memperebutkan posisi kekuasaan, melainkan menjadikan itu sarana untuk membangun Indonesia menjadi lebih unggul. (adi)
Apa pendapatmu tentang ini :)