TERASJATENG.COM | Batang – Jelang hari raya idul Adha tahun 1442 Hijriyah, harga kebutuhan pokok dan jenis sayur mayur di Pasar Tradisional Plelen Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kian melambung tinggi, Senin (19/07).
Menurut salah seorang pembeli di pasar tradisional Plelen, Gringsing Batang, Murni mengatakan, kenaikan itu terjadi karena pasokan sedikit namun kebutuhan meningkat secara signifikan, terlebih saat ini masih dalam pelaksanaan PPKM Darurat dan Jelang hari raya idul kurban tahun 1442 Hijriyah.
“Khususnya tomat naik 300 persen atau tiga kali lipat dari harga normalnya. Hampir semua jenis sayur mayur jelang hari raya Idul Adha naik semua,” kata Murni, saat membeli sayuran.
Kenaikan harga juga terjadi pada kubis, lanjut Murni, kubis yang sebelumnya hanya Rp 5.000 kini menjadi Rp 7.000 perkilogram dan daun muncang dari harga Rp12.000 per ikat kini menjadi Rp14.000, kacang panjang dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.500 per ikatnya.
Daun caesin mengalami penurunan harga Rp 1.000 atau dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.000 per ikatnya, sementara daun kangkung dan bayem stabil yakni Rp 3.000 dan Rp 4.000 per ikatnya.
“Khusus sayuran jenis tomat jelang lebaran haji ini terjadi perubahan harga 3 kali lipat atau sekitar 300 persen dibanding hari biasanya yakni, mencapai Rp 20.000 perkilogramnya, dari sebelumnya hanya dikisaran Rp5.000 sampai Rp6.000,” terangnya.
“Dari biasanya Saya belanja tomat 1 kilo gram, namun sejak adanya pelaksanaan PPKM Darurat dan mendekati hari raya Idul Adha yang mempengaruhi terjadinya tren kenaikan harga, sehingga saya hanya bisa belanja 3 butir tomat atau paketan dengan sayur campuran yang lebih murah,” lanjutnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga sayur mayur itu diperkirakan bakal terus mengalami tren kenaikan harga dan menyusul kebutuhan pokok lainnya.
“Warga berharap peran dinas terkait dalam hal ini Disperindagkop UMKM Pemerintah Kabupaten Batang, untuk segera melakukan operasi pasar guna mengintervensi harga,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu pedagang sayur mayur, Kemisah mengatakan, kenaikan harga yang terjadi saat ini dipengaruhi tren perkembangan pasar, khususnya harga Tomat mengalami perubahan harga mencapai Rp 20.000 perkilogram dan wortel dari sebelumhya dikisaran Rp 6.000 kini mencapai Rp 10.000 perkilogramnya. Hal tersebut karena proses pengiriman juga mengalami kendala adanya penyekatan, sehingga mempengaruhi pasokan di lapangan.
“Tren kenaikan harga sangatlah dipengaruhi oleh kurangnya suplai ditengah kebutuhan meningkat khususnya mendekati hari raya Idul Kurban, yang disitu masyarakat banyak membutuhkan untuk merayakan pesta lebaran dengan membakar sate secara bersamaan,” pungkasnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)