TERASJATENG.COM | Pati – Bantuan sembako pangan (BSP) Pemerintah Kabupaten Pati belum bisa dicairkan. Sebanyak 15.262 keluarga penerima manfaat (KPM) belum menerima bantuan sejak Januari hingga Agustus 2021. Total anggaran yakni mencapai Rp 10 miliar.
Tak hanya BSP, ada penerima lain yang belum bisa mencairkan dana tersebut. Yaitu, penerima program keluarga harapan (PKH) sebanyak 702 dan 90 KPM kartu keluarga sejahtera (KKS). Sedangkan total KPM yang menerima bantuan sosial (Bansos) per September ada 142.957 penerima.
Mengutip Radar Kudus Jawa Pos, Pihak DPRD Kabupaten Pati kemudian mengundang pihak terkait. Yakni, mengundang Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati dan Kantor Cabang BRI Pati di Ruang Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Selasa (14/9).
Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin mengatakan, pihaknya menerima data dari Bupati Pati Haryanto yang diteruskan ke Guberjnur Jawa Tengah dan Kemensos.
Salah satu penyebab belum cairnya bantuan tersebut di antaranya belum adanya saldo di rekening KPM dan beberapa faktor lain. ”Menurut saya itu karena data yang ada di BRI dengan data yang di Dinsos ada kesimpangan. Mungkin saja kurang koordinasinya,” kata Ali.
Hal itu sangat disayangkan lantaran bantuan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Permasalahan ini pun diminta agar segera diselesaikan oleh Dinsos P3AKB dan BRI Cabang Pati.
”Walaupun ini hanya 10 persen dari total penerima, ini tidak bisa dibiarkan. Soalnya ini masyarakat membutuhkan. Apalagi ini pandemi covid-19. BRI dengan entengnya bilang 10 persen,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Pati Muhtar menambahkan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan pihak penyalur (BRI, Red). Hasilnya, akan dilakukan tracing. Segera mendata ulang data tersebut.
”Misalnya ada saldo kosong, akan dipecahkan bersama. Ini baru 12 kecamatan yang dilakukan pendataan ulang,” ujarnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)