TERASJATENG.COM | SEMARANG – Penanganan kemiskinan perlu dilakukan secara keroyokan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian dan Penelitian Teras Jateng, Shobaril Yuliadi dalam acara Seminar Nasional bertema “Jalan Pemerataan Ekonomi Indonesia” di kampus Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Senin siang (6/8).
Shobaril menjelaskan, upaya penanganan kemiskinan harus lintas sektoral dengan melibatkan seluruh elemen termasuk masyarakat. Menurutnya Pemerintah telah banyak melakukan upaya pengentasan kemiskinan melalui berbagai program seperti program perlindungan sosial dan penggelontoran dana desa.
“Tahun 2018 Negara mengalokasikan anggaran untuk pemerataan dan kesejahteraan sebesar Rp. 283,7 Triliun melalui program perlindungan sosial. Ditambah dengan alokasi dana desa sebesar 60 Triliun,” ungkap Shobaril selaku Koordinator LKP Teras Jateng.
Kendati demikian, angka kemiskinan di Indonesia masih diangka 9,8%. Untuk itu pengentasan kemiskinan perlu sinergi antarkementrian di Pemerintah dan didukung dengan regulasi yang baik dan berkomitmen terhadap penanganan kemiskinan. Selain itu masyarakat juga perlu turut mendukung program pemerintah melalui gerakan sosial keagamaan.
Lanjut Fanani, ketua PP Pemuda Muhamadiyah mengatakan, “Kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan ego masing-masing, perlu sinergi semua pihak termasuk melibatkan masyarakat.”
Sementara itu, ketua panitia Seminar Nasional Wahyu Imam Santoso, menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Komite Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Diponegoro (MIESP UNDIP) dengan Teras Jateng.
“Kegiatan ini dalam rangka Teras Jateng Goes To Campus yang pada kesempatan perdana ini kami bekerjasama dengan Komite Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Diponegoro,” jelas Wahyu.
(A6/A5)
Apa pendapatmu tentang ini :)