TERASJATENG.COM | Mentari Sehat Indonesia bersama RS Telogorejo dan Puskesmas Kedungmundu mengadakan Ketuk Pintu; Sosialisasi, Penyuluhan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, di kelurahan Sendangguwo dan kelurahan Tandang, kecamatan Tembalang yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Maret 2023.
Kegiatan ini diawali dengan pemberian bantuan kepada para pasien TBC, guna mendorong perekonomian dan memberikan semangat. Selanjutnya, dilakukan kunjungan rumah oleh kader Mentari Sehat Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut keadaan pasien TBC dan melakukan pencegahan TBC di wilayah kelurahan tersebut. Seperti halnya pengambilan sampel dahak yang langsung dikirim ke laboratorium Puskesmas.
“Selama ini sudah ada daftar nama pasien TBC di Puskesmas, setiap bulan dicek oleh programmer karena masuk SPM. Jika ada kendala di pasien kita juga dibantu oleh kelurahan, Kasi Kesos nanti akan membantu tindak lanjutnya ke lapangan”, kata Kepala Puskemas Kedungmundu.
“Kita dapat informasi data dari Puskesmas terus kita terjun ke lapangan sama-sama, kita beri penjelasan soal lingkungan, rumah sehat dan kita kerja bareng sama Puskesmas”, ucap Kasi Kesos Kelurahan Sendangguwo.
Kolaborasi antara Puskesmas dan kelurahan sudah dibangun guna mengurangi tingkat TBC di wilayahnya. Dalam hal ini RS Telogorejo dan Mentari Sehat Indonesia juga sudah melakukan kerjasama untuk eliminasi TBC di kota Semarang pada umumnya.
“Pasien TBC bisa mendapatkan paket obat TBC atas rekomendasi dokter maupun menebus langsung ke RS Telogorejo. Selain itu, pasien TBC bisa kami salurkan ke komunitas yang sudah menjalin kerjasama dengan kami yaitu Mentari Sehat Indonesia. Komunitas tersebut akan membantu pasien untuk mendapatkan perawatan lanjut seperti pendampingan pasien, jadi pasien bisa merasa aman dan tenang” ujar Ita perwakilan RS Telogorejo.
“Kami juga bertekad untuk bergerak bersama dalam menurunkan tbc di kelurahan ini dengan memberikan anjuran kepada warga untuk hidup sehat, penderita disiplin minum obat dan keluarga juga harus memantau. Kami juga melakukan sosialisasi kesehatan melalui Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) bersama narasumber terkait. Menurut saya pemerintah kota Semarang betul-betul memperhatikan dan memperjuangkan penunurunan TBC ini”, ujar Lurah Sendangguwo.
Selain itu, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak juga memberikan dampak baik bagi para pasien TBC. Seperti yang dikatakan oleh mantan penderita TBC ini. “Saya sekarang sudah sehat, berat badan saya juga ikut naik. Intinya semangat terus, pantang menyerah dan jangan sedih meskipun obatnya banyak, tetap semangat karena minum obat TBC yang membuat kita bisa sembuh dari TBC”, ujar mantan pasien TBC.
“Keluarga harus terus memberi semangat pada pasiennya. Keluarganya harus memantau dan pasiennya harus disiplin minum obat. Supaya tingkat kesehatan di kelurahan ini meningkat. Partisipasi dari warga, ketua RW, ketua RT, dan ibu-ibu PKK sangat penting untuk terus mendukung di wilayah masing-masing supya masyarakat paham betul”, ujar Lurah Sendangguwo.
Dengan adanya kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan dapat memberikan dukungan para pasien TBC untuk disiplin dalam meminum obat dan dapat menurunkan angka TBC di kota Semarang.
Apa pendapatmu tentang ini :)