TERASJATENG.COM | Grobogan – Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan, Sunanto mengatakan terjadi penurunan hasil panen jagung di tiga kecamatan, terutama di daerah perbatasan hutan. Tiga kecamatan tersebut yakni Tanggungharjo, Kedungjati dan Godong.
Penurunan hasil panen itu disebabkan adanya serangan hama tikus. “Kawasan perbatasan hutan di Grobogan barat paling banyak terserang hama tikus sehingga panen jagung pun turun. Hampir 19 kecamatan di Grobogan semua petani menanam jagung, yang gagal tiga kecamatan,” kata Sunanto, dikutip dari detikcom, Kamis (19/8).
Sunarto menjelaskan, hama tikus sulit dikendalikan karena bisa bersembunyi masuk ke hutan dan kembali ke ladang memakan bibit maupun hasil panen jagung milik para petani.
Namun meski begitu, jumlah serangan tikus di tiga kecamatan tahun ini cenderung menurun daripada tahun sebelumnya sebesar 30 persen dari total 120 hektare lahan. Ini karena adanya 944 rumah burung hantu yang sangat berpengaruh terhadap pembasmian hama tikus.
“Untuk tahun 2020 lalu panen jagung mencapai 750 ton lebih. Kemungkinan tahun ini bisa sama atau bahkan naik hanya 0,25 persen dari total panen tahun 2020 lalu,” ungkapnya.
Ke depan, dinas terkait bersama masyarakat akan melakukan perburuan tikus atau gropyokan pada musim panen untuk menekan serangan.
“Gropyokan tikus itu gerakan pengendalian tikus. Kita bisa lakukan beberapa cara termasuk memasang jebakan seperti impos agar tikus mati di dalam leng atau rong rumah tikus,” lanjutnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)