Terasjateng.com | Kendal – Pemerintah Desa (Pemdes) Gempolsewu apresiasi relawan yang telah membantu mendirikan hunian untuk mbah Parmin. Mbah Parmin sempat menjadi perbincangan dimedia sosial kini telah memiliki rumah baru yang lebih layak.
Sebelumnya diberbagai media sosial utamanya whatsapp foto mbah Parmin disebuah gubuk reyot tersebar dan menjadi perhatian berbagai relawan kemanusiaan.
“Kami mewakili pemerintah desa sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh relawan, terutama relawan Muhammadiyah dari MDMC, Kokam dan juga relawan lainya seperti FKUB Nelayan setempat yang telah memiliki kepedulian kepada mbah Parmin” terang Carmadi Kepala Desa Gempolsewu.
Mbah Parmin sendiri mengaku tinggal di gubuk tengah sawah dusun Sigentong Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kendal sejak tahun 1970an. Gubuk itu ia dirikan diatas tanah milik orang lain yang sawahnya ia jaga. Dulu ia tinggal digubuk bersama istrinya, setelah istrinya meninggal mbah Parmin tinggal seorang diri karena belum dikaruniai anak.
Kondisi yang dialami mbah Parmin tersebut mendapat perhatian berbagai Relawan Muhammadiyah diantaranya KOKAM Pemuda Muhammadiyah Rowosari, LPB Muhammadiyah Rowosari, MDMC Kendal dan MDMC Batang. Selain Relawan Muhammadiyah berbagai pegiat sosial lainya juga turut bersama-sama membantu pengadaan rumah untuk mbah Parmin.
“untuk giat rehab ini dari relawan Muhammadiyah ada Kokam dan LPB Rowosari, MDMC Kendal dan juga Tim RR MDMC Batang, giat sosial atau kebencanaan kami satu komando One Muhammadiyah One Responce atau OMOR. Sementara relawan lain yang bergabung juga ada dari kelompok nelayan Mina Agung Sejahtera dan pegiat sosial lainya”. terang Ihsan Slamet selaku koordinator lapangan relawan.
Lebih lanjut Ihsan Slamet menjelaskan bahwa pembangunan rumah untuk mbah Parmin tidak dilakukan dilokasi gubuk tengah sawah seperti yang ditempati sebelumnya namun didirikan di pemukiman rumah warga.
Menurut Ihsan Slamet hal ini semata-mata karena pertimbangan kesehatan dan akses bagi mbah Parmin dalam menjalani keseharianya.
“setelah berkordinasi dengan tim, pemerintah desa setempat, warga dan juga memperhatikan keinginan mbah Parmin kami memutuskan untuk membangun di lokasi pemukiman warga” imbuh Ihsan Slamet.
Koordinator teknis pembangunan rumah mbah Parmin, Edi Supriyanto menjelaskan hunian untuk mbah Parmin sangat sederhana tetapi lebih nyaman untuk ditinggali. Rumah mbah Parmin hanya berukuran 3,8 x 4,8 meter dengan material tiang dari kayu, dinding kalsiboard dan atap menggunakan asbes.
“Luas hunianya 3,8 x 4,8 meter dan kami kerjakan dalam waktu sehari untuk bangunan utamanya”. ungkap Edi Supriyanto yang juga sebagai kordinator rehab rekon (RR) MDMC Batang.
Sementara itu, mbah Parmin merasa senang dan bersyukur atas perhatian dari berbagai pihak terutama relawan muhammadiyah yang telah membuatkan hunian baru bagi dirinya. “matur nuwun, kulo purun, kulo remen (terima kasih, saya mau, saya senang)” ungkap mbah Parmin.
(TJ/Mg/1)
Apa pendapatmu tentang ini :)