Terasjateng.com I Kota Pekalongan — Pandemi Covid-19 berimbas terhadap berbagai sektor termasuk ekonomi kreatif. Tak ingin terus terpuruk,di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Pemerintah Kota Pekalongan terus mendorong para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) terus berkreasi dan menciptakan inovasi. Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan dan Penguatan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif Kota Pekalongan yang diinisiasi oleh Pekalongan Pekalongan Creative City Forum (PCCF) bertempat di Ruang Jatayu Setda setempat, Kamis(17/12/2020).
“Kami atas nama Pemerintah Kota Pekalongan mengapresiasi kepada PCCF yang terus bersemangat dalam mengembangkan dan menguatkan sektor ekonomi kreatif di Kota Pekalongan khususnya dalam hal Sumber Daya Manusianya sebagai para pelaku kreatif. Terlebih kondisi saat ini bangsa kita masih mengalami pandemi yang menjadi masalah global dan berdampak pada berbagai sektor,” tutur Saelany.
Menurutnya, para pelaku ekonomi kreatif harus bisa jeli dalam memanfaatkan peluang sektor ekraf, apalagi Kota Pekalongan yang menyandang predikat Kota Kreatif Dunia memiliki kelebihan di sektor tersebut seperti kuliner, fashion, kriya serta sektor ekraf lainnya. Selain itu, Saelany juga menekankan Kota Pekalongan akan semakin berkembang ke depan dengan mendatangkan banyak para wisatawan yang berkunjung ke Kota Pekalongan.
“Dengan begitu, hasil ekraf yang dimiliki Kota Pekalongan juga akan laku seperti kuliner, batiknya, dan sektor ekraf lainnya. Mudah-mudahan forum ini bukan hanya suatu ceremonial saja melainkan sebagai evaluasi apa yang telah dilakukan di tahun ini dan kami inginkan para pelaku ekraf yang tergabung dalam PCCF ini bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah untuk membangun Kota Pekalongan yang semakin maju dan kreatif dengan karya-karya yang dimilikinya,” tuturnya.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan,ST menambahkan dari 17 subsektor ekraf yang memberi kontribusi besar dalam perekonomian tanah air, namun di Kota Pekalongan baru ada 9 sektor yang dipantau dan menjadi kewenangannya. Namun, sektor-sektor yang dipantau tersebut belum semuannya terlihat maksimal. Sehingga, pihaknya mengharapkan melalui forum ini,PCCF bisa lebih meningkatkan perannya sebagai wadah bagi para komunitas pelaku ekraf dan penghubung ke pemerintah bisa lebih optimal.
“Sektor ekonomi kreatif mempunyai potensi besar menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia khususnya Kota Pekalongan ke depan, sehingga dibutuhkan peran semua pihak dalam menciptakan ekosistem yang menunjang,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurus PCCF sekaligus narasumber dalam forum tersebut, Trias Arditya menjelaskan, dengan forum ini, para pelaku ekraf bisa saling merapatkan barisan bersama dan bersinergi dengan para stakeholder terkait. Dengan kolaborasi positif ini, lanjutnya, ke depannya diharapkan bisa semakin memajukan industri ekraf Kota Pekalongan di tahun-tahun mendatang.
“Kolaborasi yang dimaksud yakni adanya sinergi antara akademisi, pemerintah, bisnis yang dapat merangsang wirausaha muda baru, dan kekuatan komunitas dengan jaringan wirausaha baik yang menggeluti hobi maupun yang lahir dari proses kreativitas,”tandasnya.
(TJ/Rilis/Kominfo Pekalongan)
Apa pendapatmu tentang ini :)