TERASJATENG.COM | KENDAL – Hari Aksara Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 September menjadi momentum tersendiri bagi sejumlah kalangan. Sekelompok pemuda di Kabupaten Kendal memperingatinya dengan menggelar kegiatan diskusi Ngobrol Buku, Sabtu (8/9) kemarin.
Dalam acara yang digelar di Kedai Omah Moe, Jl. Tentara Pelajar Purin Kendal, para pemuda yang berlatar pelajar dan mahasiswa tersebut memperbincangkan buku berjudul Cinta di Balik Kelambu Hemodialisis yang diterbitkan Edents Publika.
Buku karya seorang dosen Politeknik Negeri Semarang, Nikmah Yuana tersebut menceritakan kisah cintanya bersama sang suami. Bermula sejak pertemuan mereka ketika aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), hingga akhirnya sang suami di vonis menderita gagal ginjal dan harus menjalani hemodialisa (HD) tiap dua kali dalam sepekan.
“Buku ini menceritakan tentang cinta Bu Nikmah dan Pak Teguh (suami, ed), lika-liku kehidupan keluarga dalam menjalani rumah tangganya bersama Pak Teguh yang menderita penyakit gagal ginjal” pungkas Lailul Muna, Mahasiswi Keperawatan yang menjadi peserta diskusi buku tersebut.
Aktivis rumah baca Lentera Aksara, Susilo Sudarmanto mengatakan bahwa menggabungkan budaya anak muda yang suka nongkrong di kafe dan ngobrol buku adalah formula jitu.
“Konsep ngobrol buku di sebuah kafe atau kedai akan menjadikan budaya literasi makin fresh dan sangat fleksibel” tuturnya.
Sementara itu Ketua DPD Forum Indonesia Muda (FIM) Kabupaten Kendal Abdul Wahid mengatakan bahwa literasi bagi generasi muda perlu konsistensi.
“Ternyata masih banyak yang peduli akan nasib literasi pada generasi muda, sehingga kongkownya betul-betul bermanfaat” imbuhnya.
Terpisah, Koordinator Kendal Membaca, Abdul Rohman merekomendasikan agar ke depan kegiatan ini mampu merangkul stakeholder yang lebih luas lagi.
“Ke depan semoga bisa menghadirkan stakeholder literasi Kendal, Blogger, Penulis, Sastrawan, serta pelajar dan akademisi. Kendal literat, salam literasi” ujarnya saat dihubungi tim Terasjateng.com, Minggu (9/9).
Kegiatan kerjasama Kedai Omah Moe dan komunitas literasi Ayo Mbuku tersebut rencananya akan rutin digelar untuk mengkampanyekan budaya membaca dan diskusi kepada masyarakat Kabupaten Kendal.
“Inikan Omah Moe, bebas untuk kegiatan apa saja, mari kita manfaatkan Kedai Omah Moe sebagai tempat tongkrongan dan belajar, diskusi atau pun bedah buku” pungkas Owner Kedai Omah Moe, Choirul Amin.
(A8)
Apa pendapatmu tentang ini :)