Terasjateng.com | Malaysia-Palestina salah satu Negara yang masih tertindas di era Moderen sampai saat ini belum merasakan merdeka dari kependudukan serta perebutan hak oleh Israel. Tak kurang dari enam Juta Rakyat Palestina menjadi pengungsi yang tersebar diseluruh Negara di dunia tak menyulutkan semangat untuk tetap berjuang demi kemerdekaan Bangsa Palestina yang terjajah. Tak pernah henti berbagai upaya dilakukan guna mendapat dukungan dunia atas kemerdekaan palestina dari perlawanan secara fisik, meja diplomasi dan berbagi kampanye untuk bela Palestina.
Konfrensi kedua yang digelar kali ini diselenggarakan oleh “The Woman Coalition For Al Quds And Palestine ” adalah komunitas pengungsi Palestina bidang hak perempuan yang ada di Malaysia. Berbagai kalangan hadir, tak kurang dari 2000 orang. Acara di hadiri Menteri Pertanian dan Ketahan Pangan Malaysia Dato Mat Sabu, Ulama, serta aktivis kemanusiaan. Acara akan berlangsung selama tiga hari jumat 10 – minggu 12 februari 2022. Bertempat di Hotel Royal Chulan Negeri sembilan Malaysia. Jumat (11/2/2023)
Hadir tokoh Politik Indonesia Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani, Kepala Bidang Perempuan Partai PPP, Aktivis kemanusiaan untuk Palestina sekaligus Ketua Yayasan STIT Pemalang, Heriyanto, selaku Committee tetap yang berkerjasama untuk sebuah lembaga diplomasi non Pemerintah biro Indonesia yang konsen terhadap Palestina dibawah naungan Palestinian Cultural Organization Malaysia
Disela sela konfrensi berlangsung ,diantaranya Bazar, pameran budaya, Palestinian food, fashion serta pertunjukan yang menggambarkan situasi kehidupan rakyat Palestina yang hidup dalam tekanan penjajahan Zionis Israel.
Perlu diketahui Malaysia adalah satu-satunya Negara di Asean yang terbanyak menampung pengungsi asal Palestina. Tak kurang dari 7000 rakyat Palestina berada di seluruh penjuru Malaysia, mereka mendapat perlindungan keamanan, Beasiswa serta hak mendapat perkerjaan.
Apa pendapatmu tentang ini :)