TERASJATENG.COM | Rembang – Tanggul tanah di di pinggir pantai Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori, Rembang hancur diterjang ombak besar. Tanggul sepanjang sekitar 100 meter itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati.
Sekretaris Desa Tunggulsari, Kusen mengatakan akibat jebolnya tanggul sejumlah lahan tambak milik warga rusak. Untuk penanganan kemungkinan akan sulit dan butuh biaya besar.
“Kalau sudah faktor alam seperti ini, penanganannya sangat sulit. Kembali lagi ke modal (anggaran). Jadi tanggul jebol belum bisa ditutup, “ kata Kusen, dikutip dari inewsjateng.id, Kamis (5/8).
Kusen melanjutkan, pemilik tambak di sekitar lokasi sudah memasang anyaman bambu agar kerusakan tidak meluas, terlebih jika datang ombak besar lagi.
“Bisa mas lihat di tanggul-tanggul tambak itu, berjejer dipasangi anyaman bambu, kemudian di dekatnya juga ditanami bakau. Ini sebagai bentuk pencegahan saja, “ katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tunggulsari Sri Endang Mindarsih menyebut, adanya hutan bakau seluar 10 hektar di wilayahnya mampu menangkal abrasi dan mengurangi dampak kerusakan.
“Kalau nggak ada bakau, mungkin malah jauh lebih parah, “ ujarnya.
Sri menambahkan, hutan bakau itu ke depan bakal diberdayakan untuk destinasi wisata, selain sebagai penangkal ombak.
“Misalnya ada perahu dari muara sungai menuju ke lokasi hutan bakau, digabung dengan kuliner khas nelayan. Ibu-ibu di sini juga tertarik memanfaatkan buah bakau, kemudian diolah untuk makanan dan minuman, “ ujar Sri Endang.
Namun wacana itu tertunda karena banyaknya pengalihan anggaran serta kendala pandemi Covid-19.
Apa pendapatmu tentang ini :)