TERASJATENG.COM | Blora – Tindak kejahatan penipuan menimpa Mudjijanto, warga Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Penipuan yang mengatasnamakan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati itu kini sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Akibat kejadian itu, Mudjijanto harus kehilangan uang Rp 5 juta karena mentrasfer balik penipu tersebut.
Kejadian bermula saat Mudjijanto menerima pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati. Oknum tersebut mengatakan akan memberikan bantuan untuk masjid dan panti di wilayah Blora senilai Rp 21 juta.
Dengan dalih ada kesalahan saat mentransfer bantuan ke nomor rekening Yasayan Takmir Masji Al Ikhlas di Ngawenan, oknum tersebut meminta Mudjijanto untuk mentransfer balik Rp 5 juta ke rekening BRI atas nana Oktavia Trisanti Wahyu.
“Tak ada perasaan curiga sama sekali. Senang aja dapat bantuan,” ucpanya.
Mudjijanto kembali hampir saja ditipu oleh oknum tak bertanggungjawab tersebut dengan bukti salah transfer dan diminta transfer balik Rp 6 juta.
“Terus saya pikir transfer kok salah 2 kali. Selanjutnya saya konfirmasi kepada teman dan ternyata itu bukan nomor wakil bupati,” terangnya.
Mudjijanto kemudian mengkonfirmasi kepada kakaknya yang bekerja di BRI, apakah ada transferan Rp 21 juta. Ternyata tidak ada.
“Pertama kali dapat transfer yang saya pikirkan ini memang pemkab sedang membagikan bantuan. Karena di situ ada surat pemberitahuan dan pembagian panti dan masjid. Saya transfer lewat ATM BPD Cepu. Saat itu saya tidak sadar, setelah diminta transfer ke 2 kali, baru sadar,” ungkapnya.
mudjijanto harus merelakan uangnya dibawa penipu.
“Tapi karena ini mencatut nama wakil bupati dan pencemaran nama baik, dan saya tidak ingin terjadi kepada orang lain, sehingga saya melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Sementara itu, Wabup Tri Yuli Setyowati mengatakan, pencatutan nama sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
“Saya juga kasihan juga. Karena ini menyangkut nama baik. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran bersama. Kalau dapat informasi bisa klarifikasi terlebih dahulu,” katanya.
Ia mengungkapkan, jika pencatutan namanya sudah sering terjadi.
“Saya tahunya kemarin malam kalau ada teman yang sudah transfer. Aduuh. Untuk itu kalau ada hal yang mencatut nama wakil bupati mohon untuk diklarifikasi. Ini jadi pengalaman pertama dan terakhir warga yang ada di Blora,” ujarnya.
Terkait rekening atas nama Oktavian, sudah terlacak dan bukan merupakan orang Blora.
“Yang jadi catatan, jaringan ini kok mengetahui nama dan nomor pengurus takmir yang ada di Kabupaten Blora. Ini yang jadi PR bersama. Bahwa kebocoran itu dari mana. Itu yang perlu diperbaiki untuk sistem pendataan yang ada di Blora ke depan,” bebernya.
Apa pendapatmu tentang ini :)