Terasjateng.com | Kota Pekalongan — Wakil Walikota Pekalongan Adzan Arslan Junaid mengaku beberapa tempat pengungsian korban banjir di Pekalongan masih sulit menerapkan protokol kesehatan atau prokes. Menurutnya 50% tempat pengungsian yang ada belum memungkinkan menerapkankan prokes.
“Ini yang jadi problem, di beberapa tempat pengungsian masih ada sekitar 50% yang memungkinkan menjalankan prokes dan ada 50% tempat pengungsian yang tidak memungkinkan menjalankan protokol kesehatan” jawab Adzan Arslan Junaid saat menanggapi pertanyaan wartawan mengenai penerapan prokes di tempat pengungsian.
Salah satu tempat pengungsian yang menurutnya kurang memungkinkan untuk menjalankan prokes misalnya di Masjid Alkaromah. Menurutnya jumlah ruang di masjid AlKaromah dengan jumlah pengungsi yang ada disana tidak seimbang.
Meski dianggap sulit menerapkan prokes di tempat pengungsian, ia berharap setiap pengungsi tetap menggunakan masker dan berusaha sebisa mungkin untuk menjaga jarak.
”Kita pantau terus, minimal mereka (pengungsi) tetap menggunakan masker dan tetap jaga jarak” terang Adzan Arslan Junaid kepada sejumlah awak media usai mengahadiri acara bakti sosial Bank Mandiri taspen Cabang Pekalongan siang ini, (16/2).
Lebih lanjut Adzan Arslan Junaid berharap tempat pengungsian tidak menjadi cluster baru penyebaran COVID 19.
“tetap kita usahakan, jangan sampai pengungsi menjadi cluster baru. Bayangkan kalau ditempat pengungsian ada yang reaktif kita harus mentracking semua, tentu akan menyulitkan” pungkasnya kepada wartawan.
(TJ/B4)
Apa pendapatmu tentang ini :)