TERASJATENG.COM | Rembang – Tiga hari terakhir, air laut pasang menghantam Jalur Lingkar Sarang yang mengakibatkan genangan di jalan serta membawa sampah. Beberapa pelataran warga juga tergenang air namun tidak sampai masuk ke dalam rumah.
Memasuki musim timuran, biasanya air menggenang mulai pukul 02.00 dini hari dan mulai berangsur surut hingga siang hari. Ombak seringkali menghantam batuan besar yang digunakan sebagai sabuk pantai.
Hal ini membuat pengguna jalan yang melintas di Jalur Lingkar Rembang lebih waspada. Meskipun saat siang hari air pasang tidak menggenangi jalan, namun ombak tinggi seringkali menghantam badan jalan.
”Rob sudah terjadi tiga hari ini (kemarin, Red). Kalau ombak besar langsung byur. Terhalau batu-batu besar. Meski tetap ada yang limpas ke jalan,” kata Umar, nelayan di Desa Sarangmeduro, Sarang, dikutip dari radarkudus.com.
Namun ia mengaku, setelah adanya penahan, ombak yang menghantam sudah tidak sebesar dulu. Sebelumnya air hingga masuk ke rumah yang dekat dengan laut.
Umar mengungkapkan, sebagai nelayan dirinya memilih untuk tidak melaut dulu. Meski tak sedikit nelayan yang tetap melaut untuk mencukupi kebutuhan mendekati hari raya Idul Adha.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob yang berlaku pada 12-13 Juli. Masyarakat pesisir pantai diimbau untuk waspada mengingat aktivitas pasang air laut dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Pantai Utara.
Apa pendapatmu tentang ini :)