Terasjateng.com | Kendal- Banyak kelompok-kelompok masyarakat di Kendal Jawa Tengah yang merayakan malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1445. Salah satunya Di desa Pamriyan kecamatan gemuh (22/4/2023) melakukan pawai obor berkeliling kampung dengan melantunkan hasma Allah Allahuakbar.
Kepala desa Pamriyan Taufik mengatakan, Pawai obor di malam takbiran ini sudah lama ditinggalkan masyarakat, karena sesuai perkembangan zaman, banyak yang melakukannya dengan mengendarai mobil dan motor ber iring-iringan keliling dilakukan masyarakat, namun kami mencoba nguri-uri menghidupkan khasanan Malam Takbiran dengan berjalan kaki, ujarnya.
“Kami menghidupkan malam takbiran dengan Pawai obor, agar tradisi ini malam takbiran ini merasakan masa jaman dahulu yang merupakan kebiasaan masyarakat yang hampir ditinggal masyarakat,” Imbuhnya.
Semoga di tahun depan bisa melakukan kegiatan ini lebih meriah, pungkas Taufik.
Sementara perwakilan panitia,Zaeni mengatakan tujuan diadakan pawai obor keliling ini, di masjid Al-Aqso ingin melestarikan budaya yang lama sudah jarang terlihat, kini kami sengaja mengadakan obor dimalam takbir keliling ini bersama pemuda desa yang ada,mengadakan kegiatan positif.
Sementara itu juga,kegiatan ini juga menghindari resiko pawai dengan mengunakan sepeda motor dengan berkeliling, dengan menyambut 1 Syawal hari Raya Idul Fitri keliling kampung dengan berjalan kaki.
“Jujur kami ingin menghindari anak anak pawai di jalan dengan mengendarai sepeda motor, mengurangi resiko dijalan raya,, ‘Alhamdulillah mereka merasakan terenyuh mengikuti pawai dengan mengumandangkan asma Allah dan saling meneriakan Allahuakbar-Allahuakbar.
Pawai obor dimalam takbiran yang merupakan hal yang baru bagi anak-anak di zaman digital akan berlanjut di malam bersejarah umat Islam.
Perjalanan pawai obor tersebut terpatau di pinggiran sungai perbatasan jalan Desa Galih dan Desa Sedayu, ujar Zaeni
Lebih lanjut, Sejak siang hari di hari terakhir pelaksanaan puasa masyarakat telah mempersiapkan obor berbahan minyak tanah dan bambu bersumbu sabut kelapa terdapat di masjid-masjid dan mushola.
Habis Syolat Isya barisan pawai obor mulai bergerak meninggalkan tempat berkumpul dan berjalan keliling kampung di bawah cahaya api obor yang.mereka pegang masing orang.
Hal semacam ini bukan hanya sekedar bersorak gembira riya belaka, akan tetapi ada makna yang terkandung didalamnya yakni mengikat silaturahmi.
Kegiatan diakhiri pembagian dorprise kepada peserta yang mengikuti Pawai Obor dengan hadiah utama alat elektronik, sembako, alat dapur serta hadiah lainya.
Apa pendapatmu tentang ini :)