TERASJATENG.COM | Batang – Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dirikan tenda darurat di luar gedung, lantaran ruang isolasi di Rumah Sakit QIM penuh.
Lonjakan kasus Covid-19 di Batang meningkat drastis, berdampak pada kebutuhan BOR Rumah Sakit rujukan Covid-19 penuh, yang mengakibatkan para pasien yang seharusnya butuh ruangan khusus, terpaksa ditempatkan di tenda darurat yang disediakan RS QIM Batang.
Hal itu disampaikan oleh manajer pelayanan RS QIM Batang, Maftuhah Nurbeti, saat ditemui di Kantornya oleh salah seorang Wartawan, Rabu (23/6).
Maftuhah menyampaikan, karena ruang isolasi yang disediakan oleh pihak RS QIM penuh, terpaksa pasien dirawat di tenda darurat yang didirikan pihak managemen rumah sakit swasta tersebut.
Baca juga : Gelontorkan Rp 1,4 Miliar, Pemkab Blora Sewa Hotel Mega Bintang Untuk Isolasi Pasien Covid-19
“Tenda darurat itu berada diluar gedung utama, tepatnya berdampingan dengan instalasi gawat darurat. Saat ini ada 3 pasien yang tengah dirawat di dalam tenda itu,” katanya.
Ia menuturkan, saat ini Kabupaten Batang sedang mengalami lonjakan kasus cukup siginifikan, sebagaimana data dari Dinas Kesehatan setempat, setiap harinya ada penambahan sekitar 20 sampai 40 pasien positif terinfeksi Covid-19.
“Akibatnya keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit rujukanpun terus menipis dan bahkan ada yang sudah habis, seperti RS QIM. Karena ruang penuh terpaksa kita dirikan tenda darurat,” tuturnya.
Maftuhah menjelaskan, ruang rawat inap IDG dan ruang isolasi di RS QIM sudah penuh. Bahkan untuk mendapatkan tempat harus inden, ada juga yang terpaksa inden hingga 3 hari untuk mendapatkan ruangan rawat inap maupun ruang isolasi khusus.
“Padahal pihak rumah sakit sudah menyediakan 29 ruangan isolasi pasien Covid-19. Namun kini terjadi penumpukan pasien di instalasi gawat darurat, sehingga terpaksa sebagian pasien harus dirawat di tenda darurat yang kami sediakan. Tiga ruang ICU sudah terpakai, sedangkan dua ruang yang sama belum siap, karena alat bantu ventilator dari Provinsi tak kunjung datang,” pungkasnya.
(TJ/Zam)
Apa pendapatmu tentang ini :)