TERASJATENG.COM | Rembang – Dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sangat dirasakan oleh ratusan pedagang di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Mereka harus berhenti berjualan untuk mengikuti kebijakan pemerintah tersebut.
Salah satunya di Kawasan Alun-Alun Rembang, sebagian besar pedagang kini menghentikan aktivitas berjualannya.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun Rembang, Djumadi, mengatakan jika saat kondisi normal, ada sekitar 110 pedagang yang beroperasi setiap malam. Namun setelah kebijakan PPKM Darurat dan pembatasan jam operasional, Ia menyebut tidak lebih dari 30 pedagang yang beroperasi.
“Termasuk warung-warung kecil. Jumlah segitu kalau enggak ada masalah,” ungkapnya dikutip dari kbr.id, Senin (05/07).
Menurutnya, jika tetap berjualan hasilnya tidak akan cukup untuk menutupi modal.
“Soalnya harus mbayari pekerja juga, katakanlah per orang rata-rata Rp50 ribu. Saat warung ditutup jam sembilan malam saja sudah sepi, apalagi ini dibatasi jam 8 malam, malah tambah sepi,” ungkap Djumadi.
Ia mengaku kini memilih beralih profesi ke menjadi nelayan. Djumadi sendiri sudah menjadi nelayan sejak tahun 1985 lalu.
“Saya melaut berangkat sore, pulang pagi. Kebetulan saya jadi nelayan sejak tahun 1985 lalu. Mau gimana lagi mas,” katanya.
Biasanya Djumadi berjualan nasi uduk dan ayam goreng di sebelah timur alun-alun. Kini ia mengaku akan kembali berjualan jika kondisi sudah normal.
“Soalnya kalau sekarang jualan, kasihan istri, malah pikiran terus. Mendingan saya banting setir dulu, jadi nelayan. Biar enggak lupa dengan kerjaan yang dulu. Tapi, saya enggak kebayang dengan nasib teman-teman yang enggak punya pekerjaan lain,” ungkap Djumadi.
Djumadi juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi untuk para PKL. Terkait janji pemerintah yang akan menyalurkan pinjaman tanpa bunga, Ia juga sangat berharap segera bisa direalisasikan.
“Belum ada kompensasi apa-apa. Pinjaman tanpa bunga untuk modal usaha yang pernah dijanjikan pemerintah, juga belum terealisasi,” imbuhnya.
Apa pendapatmu tentang ini :)