TERASJATENG.COM | Kendal – Harga Kedela impor terus naik, Setidaknya ada 20 persen pengrajin tahu tempe di Kendal gulung tikar. Bahkan harga kedelai saat ini mencapai di atas 10 ribu perkilogram.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Primer Koprasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti Harum Kendal) Jawa Tengah, Rifai, Ia mengakatan, bahwa alasan naiknya harga kedelai, karena harga kedelai di pasar dunia selalu naik.
“Pemerintah juga sudah melakukan razia di pasar-pasar. Namun tidak bersampak pada turunnya harga kedelai impor,” kata Rifai saat saat acara rapat anggota tahunan di gedung Dekopinda Kendal, Sabtu (27/02/2021).
Rifai menjelaskan, bahwa hari ini Dolar sedang naik, kemungkinan harga kedelai impor juga akan terus naik.
“Di Kendal kebutuhan kedelai mencapai 10 ton perbulannya, sementara itu operasi pasar hanya mencapai 100 kilogram, sehingga tidak ada keseimbangan, tetap saja harga tidak akan turun, malah naik,” terangnya.
Lebih lanjut Rifai mengatakan, di Kendal, pengrajin tempe yang mati suri ada 20 persen, jadi mereka yang produksinya di bawah 50 kilogram tidak akan mampu dengan harga kedelai yang terus naik hingga 10 ribu perkilogram itu.
“Saat ini mereka berhenti produksi, sambil menunggu harga kedelai turun, kalau memang harga kedelai trus naik dan tidak turun, maka pengrajin pasti akan gulung tikar,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki berharap, melalui koprasi harga kedelai bisa lebih rendah, sehingga pengrajin bisa jalan lagi.
“Karena lahan untuk tanam kedelai di Kendal sangat minim, maka pandai-pandai KOPTI untuk bisa mendapatkan bahan tahu-tempe dengan harga murah, supaya pengrajin bisa kembali produksi tahu-tempe lagi,” pungkasnya. (TJ/zam)
Apa pendapatmu tentang ini :)