Oleh : Adistine Zafir Yunianur
Mahasiswa S1 Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIMUS
Terasjateng.com | Indonesia adalah negara agraris, ini dibuktikan sumbangsih sektor pertanian termasuk tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi negri ini. Apalagi kalau kita menilik waktu covid 19 sektor pertanian hampir tidak terpengaruh bahkan menjadi penyelamat Indonesia disaat sektor lain terpuruk. Tapi nampaknya perhatian pemerintah untuk keberlangsungan pertanian kurang begitu serius. Kita lihat jumlah petani Indonesia saat ini lebih dari 80%nya sudah renta atau lebih dari 50 tahun dan berpendidikan rendah. Semakin miris lagi kalau dilihat dari kepemilikan lahan yang kini semakin menyempit.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan jumlah petani gurem atau atau petani yang menggunakan atau menguasai lahan dengan luasan kurang dari 0,5 hektar mengalami peningkatan cukup signifikan menjadi 16,89 juta Rumah Tangga Usaha Pertanian. Dengan lahan yang demikian maka petani hanya mampu produksi yang terbatas. Oleh karenanya kesejahteraan petani hanya menjadi angan-angan. Akibatnya petani kian terpinggirkan dari daftar cita-cita anak muda sekarang.
Menurunnya jumlah petani di Indonesia, ditambah kurangnya minat para anak muda mengancam keberlanjutan pertanian dengan berbagai problematikanya. Penyelesaian problematika yang dialami oleh petani dalam usaha tani, diperlukan peran pemuda yang memiliki daya juang dan semangat tinggi. Berbagai macam Ide kreatif serta inovatif yang diharapkan muncul dari para pemuda dan hal tersebut tentu saja diharapakan berpengaruh pada pengembangan dan pembangunan pertanian.
Petani Milenial dan Pertanian Modern
Inovasi teknologi yang identik dengan pertanian modern sangat terkait dengan generasi muda. Salah satu contoh meningkatkan citra pertanian di mata pemuda adalah melalui inovasi pertanian perkotaan (urban farming). Berdasarkan karakteristik perkotaan yang khas memiliki luas lahan yang sempit hingga sangat sempit, kemudian mengembangkan budidaya tanaman perkotaan dapat melalui inovasi budidaya model taman dinding (wall gardening), budidaya tanaman dalam pot, budidaya sistem vertikal, hidroponik dan aquaponik (Albayani dan Prabatmodjo 2015). Selain itu penggunaan alat alat pertanian modern menjadi pertanda kemajuan pertanian di sebuah negara, tentu itu karena sentuhan kaum muda.
Peran Strategis Petani Milenial
Peran petani milenial dalam sebuah negara dapat sangat penting karena mereka membawa semangat baru, pemikiran inovatif, dan teknologi modern ke sektor pertanian. Beberapa peran penting yang dimainkan oleh petani milenial dalam negara meliputi:
1. Penggunaan Teknologi: Petani milenial cenderung lebih terbuka terhadap penggunaan teknologi dalam pertanian, seperti sensor tanah, drone, atau aplikasi pertanian pintar. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi risiko kerugian.
2. Inovasi: Dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif, petani milenial dapat menciptakan solusi baru untuk mengatasi tantangan dalam pertanian, seperti perubahan iklim, ketersediaan air, atau penggunaan pestisida yang berlebihan.
3. Pendidikan dan Penyuluhan: Petani milenial juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan literasi pertanian di kalangan petani lainnya, terutama dalam hal praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
4. Pengembangan Pasar: Dengan pemahaman yang baik tentang tren konsumen dan pasar, petani milenial dapat membantu mengembangkan pasar untuk produk pertanian lokal, baik melalui pemasaran langsung maupun penggunaan platform online.
5. Keberlanjutan Lingkungan: Petani milenial cenderung lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Mereka dapat memperkenalkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik atau penggunaan energi terbarukan.
Dengan demikian, petani milenial dapat memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian, serta memperkuat ketahanan pangan suatu negara.
Apa pendapatmu tentang ini :)