TERASJATENG.COM | Semarang – Organisasi Sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Jawa Tengah mengkritik Gubernur Ganjar Pranowo yang dinilai belum mampu mengentaskan kemiskinan, khususnya sektor petani di Jawa Tengah. Kritik terhadap Ganjar tersebut disampaikan berdasarkan Hasil Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang menyebut angka kemiskinan petani di Jateng masih tinggi.
Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Jawa Tengah, M. Fadllil Kirom, dalam pernyataan tertulis menyatakan bahwa Ganjar Pranowo harus lebih banyak turun ke lapangan sebagai bentuk kepedulian nasib “wong cilik” orang kecil.
“Sebagai Gubernur yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan, Ganjar wajib memprioritaskan program dan meluangkan waktunya untuk turun ke lapangan dalam rangka memperbaiki nasib wong cilik,” kata Fadllil
baca juga : Pemuda Muhammadiyah : Ganjar Tetap Berpeluang Nyapres
Memanas, Ini Tanggapan Ganjar Soal Sentilan Bermedsos Hingga Tak Diundang di Acara PDIP
Fadlil menyebut masih ada penurunan persentase sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akibat terjadi konversi lahan pertanian ke non pertanian, tidak efektifnya sistem penyuluhan petani, bahkan adanya kesulitan petani mengakses permodalan melalui perbankan.
Kemiskinan petani di Jateng yang masih tinggi saat pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo masih tersisa 2,5 tahun itu seharusnya menjadi agenda utama melakukan perbaikan. Apa lagi sesuai dengan target penurunan angka kemiskinan Jawa Tengah pada tahun 2023 sebesar 7,48 persen.
Di tengah pandemi Covid -19 ini, sebagai Gubernur yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan juga seharusnya memprioritaskan program dan meluangkan waktunya untuk turun ke lapangan. “Dalam rangka memperbaiki nasib wong cilik,” kata Fadlil menegaskan.
(TJ/Rls)
Apa pendapatmu tentang ini :)