TERASJATENG.COM | Semarang – Ganjar Pranowo yang tidak diundang di acara HUT ke-48 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dihadiri oleh Ketua DPP Puan Maharani pada Sabtu (22/5/2021) menjadi sinyalemen ketidakharmonisan antara partai besutan Megawati Sukarnoputri dengan Gubernur Jawa Tengah.
Bambang Wuryanto atau yang lebih dikenal dengan nama Bambang Pacul selaku Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah mengatakan meskipun Gubernur Jateng adalah kader, ia tidak diundang dalam acara itu.
“Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar),” kata Bambang.
Pernyataan yang dilontarkan Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah terlihat publik tidak direstuinya Ganjar Pranowo menjadi capres tahun 2024 seiring menguatnya popularitas dan elektabilitas Gubernur Jateng diberbagi lembaga survei.
Muhammad Sabbardi, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah menyatakan dengan tingkat popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo seharusnya menjadi asset yang potensial bagi partai moncong putih tersebut.
Berita terkait : Ternyata Ini Sentilan Puan Maharani Soal Medsos di Acara PDIP Semarang
“Keinginan masyarakat saat ini yang digambarkan berbagai macam lembaga survei menunjukan keinginan publik agar Ganjar Pranowo menjadi capres 2024 yang notabene kader PDIP,” tutur Sabbardi
PDIP seharusnya melihat ini sebagai kebanggaan bahwa PDIP sangat diharapkan memimpin negeri ini dan berpeluang memenangkan kontestasi pilpres yang di wakili oleh Ganjar,” imbuh Sabbardi.
“Seandainya konflik yang dipertontonkan terus meruncing bisa jadi Ganjar Pranowo berpeluang maju melalui partai lain,” pungkasnya.
(TJ/A11)
Apa pendapatmu tentang ini :)