Terasjateng.com | Semarang — SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang memiliki cara kreatif untuk memanfaatkan lahan sekolah sekaligus mengajak siswa untuk mengembangkan keterampilan berwirausaha. Lahan sekolah dimanfaatkan sebagai tempat membudidayakan ikan lele bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Muh Sodikin, selaku Kepala sekolah SMP Islam Sultan Agung 4 menjelaskan kegiatan sebar benih ikan lele ini diselenggarakan sebagai usaha untuk membekali keterampilan siswa sehingga mereka bisa mempraktikkannya di rumah. Ada sebanyak 3.000 benih ikan lele yang disebar.
“Di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana kegiatan para siswa lebih banyak dirumah, diharapkan kegiatan budidaya ini juga bisa dilakukan di rumah masing-masing siswa, karena mudahnya pengembangan untuk budidaya ikan lele ini” ungkapnya.
Pada tahap awal ini kegiatan tersebut diikuti oleh anggota osis dan para guru pendamping, berikutnya secara bertahap semua siswa akan mendapatkan hal yang sama, hadir pula kepala sekretariat Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung.
M. Hasan Bisri, pendamping kegiatan menjelaskan kegiatan ini dibuat untuk melatih jiwa kewirausahaan siswa. Ikan lele ini dipilih karena relatif lebih mudah untuk dibudidayakan sebagai pembelajaran. Selain itu, pengetahuan tentang pentingnya konsumsi ikan lokal yang jelas lebih segar dan sehat juga menjadi pembelajaran tersendiri. Karena itu siswa ini perlu kita bekali dengan kemauan berwirausaha agar mampu meningkatkan perekonomian keluarganya suatu saat nanti.
“Salah satu usaha yang kami jadikan sebagai latihan kepada siswa yakni usaha budidaya ikan lele dengan harapan, kegiatan ini bisa menjadi bekal siswa di kemudian hari. Untuk melatih siswa belajar budidaya ikan lele ini, tentunya dengan memberikan pembinaan kepara siswa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, para siswa secara tidak langsung dapat belajar dan menambah pengetahuan tentang proses bagaimana budidaya ikan lele, ungkap Hasan.
“Tugas siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah mulai belajar mengamati secara langsung tentang pertumbuhan dan perkembangan ikan lele. Dalam waktu kurang lebih 4 bulan. Dalam waktu kurang lebih 4 bulan mereka harus bertanggung jawab untuk memberi pakan, menguras air, dan menggantinya dengan air yang bersih dan pengontrolan terhadap kebersihan kolam hingga sampai ketahap panen,” lanjutnya.
“Kalau sudah panen, tentu ikan lelenya akan dijual dan mendapatkan hasil. Dari hasil inilah, nantinya siswa juga akan belajar tentang mencari penghasilan tambahan dengan cara berwirausaha,” terangnya,
Lebih lanjut Hasan menjelaskan bahwa budidaya ikan lele ini sebenarnya masih dalam tahap uji coba yang kami mulai bulan Maret 2022 dengan jumlah 3.000 ekor ikan lele, kalau memang nantinya berhasil kami akan menambah kolam agar lahan sekolah bisa produktif dan berpenghasilan.
“Belajar tidak harus di kelas terus ada kalanya juga bisa belajar di outdoor sehingga pembelajaran lebih mudah diterima oleh siswa. Dengan kegiatan seperti ini, kita berharap siswa dapat termotivasi untuk berwirausaha dan mengembangkan usaha. Jika mereka tamat nantinya dari sekolah ini, mereka bisa mengembangkan budidaya ikan sendiri, karena telah mendapat bimbingan dari sekolah, ” ungkapnya.
Berharap dengan kegiatan ini mampu menimbulkan jiwa-jiwa yang dapat berkreatifitas dan mengembangkan jiwa entrepreneur, ini merupakan tujuan jangka panjangnya, siswa dapat memiliki skil dan keterampilan untuk memanfaatkan sejengkal lahan.
Selain budidaya ikan lele, siswa SMP Sultan Agung 4 Semarang sebelumnya diajarkan pula budidaya sayuran seperti cabai, kangkung dan bayam, selanjutnya sudah disiapkan juga untuk program kewiraisahaan yang lain yaitu budidaya ikan bandeng.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Suyatmo, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung. Pihaknya sangat mengapresiasi dengan baik kegiatan tersebut dan diharapkan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
(TJ/Rls/Sbd)
Apa pendapatmu tentang ini :)